GridOto.com- Sebanyak 7 orang konsumen pemilik mobil mengajukan gugatan kepada produsen mobil PT Sokonindo Automobile.
Gugatan terkait dengan mobil DFSK Glory 580 Turbo CVT tahun 2018 yang mengalami kendala saat tanjakan.
Kuasa hukum penggugat, Dr. David Tobing mengatakan selama konsumen pemilik DFSK 580 Turbi CVT telah mengajukan komplain kepada pabrikan.
"Memang pihak Sokonindo Automobile telah melakukan pengecekan. Analisanya yang diganti software dan lainnya," kata David Tobing.
Baca Juga: Mau Kredit DFSK Glory 560? Cicilan Mulai Rp 4 Jutaan, Paling Murah Dibanderol Rp 196 Jutaan!
Namun, perbaikan yang dilakukan tidak menyelesaikan persoalan yang dialami oleh konsumen.
Dari persoalan ini, Dr. David Tobing mengungkapkan DFSK Glory 580 Turbo CVT tidak layak digunakan.
"Hal ini bukti kendaraan yang diproduksi dan dijual mengandung cacat tersembunyi," bilangnya.
Hal ini sangatlah berbahaya bagi Para Konsumen karena dapat mengakibatkan kecelakaan yang fatal, dan dapat membahayakan pihak lain.
Menurut David, PT Sokonindo Automobile telah melanggar Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Menteri Perhubunggan Republik Indonesia Nomor PM 33 Tahun 2018.
"UU Tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor Pasal 18 point b dan c mengenai uji untuk kerja mesin serta uji kemampuan jalan, dimana DFSK dilarang memperdagangkan barang yang mengandung cacat tersembunyi dan wajib bertanggung jawab atas kerugian Konsumen," bilang David.
Akibat seluruh perbuatan melawan hukum yang dilakukan DFSK yang telah menimbulkan kerugian material dan immateril Konsumen.
Baca Juga: DFSK Sulap Glory 580 Jadi Ambulans VIP, Sudah Bisa Dipesan, Begini Tampilan Interiornya!
"Karena itu, kami mengajukan solusi kepada pihak DFSK untuk mengganti kerugian materil. Kerugian materil ini sesuai dengan nilai dari kendaraan tersebut. Total ada 7 kendaraan yang kami minta kembalikan uang pembelian sebesar Rp 1,959 milyar," sebut David.
Sementara untuk kerugian immaterial tidak ada batasannya, karena menyangkut kerugian psikologis, kenyamanan.
"Total kerugian immateril menjadi Rp7.000.000.000,00 (tujuh miliar Rupiah), karena Para Konsumen telah mengalami perasaan khawatir, takut selama menggunakan kendaraan dan juga habisnya waktu, pikiran dan tenaga selama mengalami kendala pada kendaraannya," tutupnya.