GridOto.com - Grab Indonesia melakukan peluncuran Kendaraan Berbasis Listrik (KBL) di Bali, hari ini, Kamis (26/11/2020).
Grab bekerja sama dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, PT Pegadaian, Astra Honda Motor, dan Panasonic.
"Upaya bersama yang hari ini diumumkan, sejalan dengan komitmen GrabForGood untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital di Indonesia," ujar Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia, dalam keterangan resminya, Kamis (26/11/2020).
"Ini akan membantu kami untuk menghadirkan solusi yang memberikan efisiensi biaya transportasi dan mendorong lebih banyak orang untuk mengadopsi KBL," katanya.
Baca Juga: Sempat Anjlok Akibat Pandemi Covid-19, Grab Indonesia Sebut Bisnisnya Mulai Pulih
Sekedar informasi, Agustus 2019 lalu, Grab dan Kementerian Perindustrian turut andil dalam proyek demonstrasi dan studi kendaraan listrik, salah satunya di Bali.
Mereka berfokus pada technical performance, customer acceptance, industrial, and social impact, serta bertujuan menyusun rekomendasi kebijakan pengembangan kendaraan listrik.
Pada Desember 2019, Grab dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi meluncurkan Roadmap Ekosistem Kendaraan Listrik dengan tujuan untuk mempercepat adopsi KBL di Indonesia.
Hal ini juga sekaligus mewujudkan jaringan transportasi yang lebih ramah lingkungan serta memperkenalkan GrabCar Elektrik powered by Hyundai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Januari 2020.
Baca Juga: Grab Meluncurkan Kendaraan Berbasis Listrik (KBL) di Bali, Jadi yang Pertama Mengoperasikan 5.000 Kendaraan Listrik di Indonesia
Saat ini, Grab telah bekerja sama dengan Hyundai, Kymco, VIAR dan SELIS dalam menyediakan lebih dari 5.000 armada mobil listrik, motor listrik, sepeda listrik dan skuter listrik di Indonesia.
Riset internal Grab pada September 2020 lalu pun menunjukkan bahwa 70 persen mitra pengemudi KBL Grab mengatakan bahwa teknologi ini meningkatkan pendapatan mereka karena pengeluaran untuk biaya bensin juga menurun.
“Riset Tenggara dan CSIS di awal tahun lalu menunjukkan kontribusi ekonomi Grab melalui teknologi kami bagi provinsi Bali yang mencapai Rp 889 miliar," jelas Neneng.
"Ke depannya, kami ingin menjadi pendorong utama yang menginisiasi kolaborasi bersama serta membangun kemitraan yang lebih erat dengan pemerintah dan berbagai sektor lain,” tutup Neneng.