GridOto.com - Bagi pemilik Mazda CX-5, jika mobil jarang dipakai bikin fitur i-Stop susah aktif?
Dugaan ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemilik Mazda CX-5 yang takut fitur i-Stop malah jadi terganggu dan dianggap bermasalah.
i-Stop sendiri merupakan fitur dari Mazda yang mengoptimalkan efisiensi bahan bakar saat mobil sedang berhenti.
Dimana mesin berhenti secara otomatis kemudian injakan pedal gas kembali menyalakan mesin untuk melaju.
Kenny Wala, Product Planner PT Eurokars Motor Indonesia menekankan mobil Mazda yang sudah dilengkapi dengan fitur i-Stop jika jarang dipakai tidak akan memengaruhi kinerja fitur tersebut.
Baca Juga: Desain Spion Mazda CX-30 Bisa Tingkatkan Keamanan Berkendara, Lho Kok?
"Pada dasarnya fitur i-Stop memang tidak akan langsung aktif setelah mesin menyala," tambah Kenny saat dihubungi GridOto.com.
Kenny menjabarkan ada beberapa faktor yang menyebabkan fitur i-Stop tidak aktif.
Salah satu yang paling krusial adalah kondisi aki mobil harus dalam kondisi optimal.
"Memang fitur i-Stop butuh kapasitas listrik yang besar untuk menyalakan mesin dalam kondisi standby," benar Kenny.
Lanjut Kenny, fitur i-Stop baru bisa aktif ketika aki mobil mencapai state off charge (SOC) sampai 75 persen.
Baca Juga: Minus Reclining, Bagaimana Kenyamanan Bangku Baris Kedua Mazda CX-30?
Dimana pengisian daya ulang listrik di dalam aki mobil tercapai ketika mobil dipakai melaju dalam putaran mesin di atas idle.
"Makanya sekitar butuh 10 menit setelah mobil berjalan fitur i-Stop baru bisa digunakan," ujar Kenny.
Menurut Kenny, selama kondisi aki mobil terjaga baik meskipun mobil jarang digunakan fitur i-Stop tidak akan mengalami masalah.
"Kecuali kalau mobil jarang dipakai sampai bikin aki mobil drop otomatis fitur i-Stop tidak akan bisa berfungsi," terang Kenny.
"Disamping juga suhu oli mesin dan transmisi harus mencapai optimal agar fitur i-Stop bisa aktif," tambah Kenny.