GridOto.com- Audiofrog Indonesia membawa nama besar Audiofrog yang berasal dari California, Amerika Serikat.
Audiofrog merupakan sebuah brand dengan produk di antaranya speaker, subwoofer dan tweeter.
Audiofrog didirikan Andy Wehmeyerdan Gary Biggs, Andy sangat expert di dunia audio, ia kerap dikenal sebagai profesor Audio di negeri Joe Biden ini.
Sementara Gary juara dunia car audio.
Perpaduan keduanya pasti menghasilkan produk yang bernilai tinggi.
"Di negara asalnya, Audiofrog termasuk salah satu brand yang dikenal dan diterima pasar Amerika," kata Fajar Gunawan, Direktur Audiofrog Indonesia, distributor resmi Audiofrog.
Di Indonesia dengan pasar yang besar memang tidak menjamin produk berkelas ini dengan mudah masuk ke pasaran.
"Saya akui, produk kami masih belum banyak berkiprah di pentas audio car nasional. Ini tantangan kami yang baru 2 tahun membangun kembali brand ini di Indonesia," jelas pria berusia 56 tahun ini.
Fajar bercerita, dirinya mengambilalih merek ini setelah sekian lama merek ini tidak dikelola serius.
Ia merasakan bagaimana mengenalkan kembali produk yang sudah lama 'ditinggalkan'.
"Kalau nama besar Andy dan Gary sudah tidak diragukan, tapi di sini kan perlu trik untuk mempromosikan kembali," ungkap Fajar.
Ia menjelaskan untuk mengenalkan produk ini harus melalui pendekatan langsung kepada konsumen.
"Saya sebenarnya sudah membuat planning ikut berbagai kontes. Terakhir tahun lalu di Kemayoran, Jakarta Pusat. Kami juara pertama. Hasil ini cukup mencengangkan karena pertama kali turun," kata bapak 1 anak ini.
Tapi, di 2020 ini semua aktivitas terhenti karena masalah pandemi.
"Praktis tahun ini tidak ada kegiatan langsung ke masyarakat," jelasnya.
Ia menilai pasar nasional meskipun besar namun tantangan yang dihadapi cukup besar.
"Terutama produk OEM di mobil baru juga sudah bagus. Tapi kami yakin punya sesuatu yang berbeda. Dan konsumen juga pasti merasakan hal tersebut," bilangnya.
Saat ini Audiofrog Indonesia mulai menebar jaringan di seluruh Indonesia.
"Kami punya beberapa jaringan, tapi memang volumenya masih kecil. Yang cukup besar di wilayah Tangerang yakni di BSD. Tahun depan semoga kondisi membaik dan bisa menyebar lebih luas lagi," tutup Fajar.