GridOto.com - Genre balap mobil bukanlah hal yang baru di dunia videogame, mengingat videogame dalam genre tersebut pertama kali muncul di dekade 70-an silam.
Maka dari itu, tidak heran apabila video game balap mobil kini memiliki banyak ‘turunan’
Salah satunya adalah simulator racing, atau biasa dikenal dengan nama ‘sim racing,’ yang popularitasnya melejit di kalangan awam selama pandemi Covid-19.
“Masih satu rumpun karena sim racing itu bagian dari video game balap mobil,” ujar Afrian Djafar, pengurus IMI Pusat bidang Digital Motorsport kepada GridOto.com, Kamis (19/11/2020).
Baca Juga: Jadi Pelampiasan Banyak Pembalap Selama ‘Libur’ Pandemi Covid-19, Apa Sih Sim Racing Itu?
Meskipun begitu, Afrian mengatakan bahwa balap mobil simulator racing dan balap mobil di video game tidak bisa disamakan.
“Seperti namanya, sim racing itu mensimulasikan balap mobil di dunia nyata ke dunia virtual,” ujar pria yang juga Manajer Umum P1 Akademi Digital Motorsport Indonesia (ADMI) itu.
“Jadi seluruh aspek dari balap mobil seperti adanya sistem penalti yang diatur oleh steward, kode etik ketika berada di lintasan balap, dan sebagainya juga terdapat dalam sim racing,” imbuhnya.
Sedangkan, balap mobil di video game biasanya sudah mensimplifikasi aspek-aspek tersebut agar lebih mudah dimengerti oleh orang awam.
Selain aturan teknis, perilaku mobil balap di simulator racing dan video game biasa juga cukup berbeda.
“Di sim racing, perilaku dan karakteristik mobil balap yang digunakan benar-benar disesuaikan agar sama persis atau mendekati dengan mobil aslinya,” jelas Afrian.
Penggunaan hardware (perangkat) seperti setir, pedal set, sampai tuas transmisi yang digunakan untuk sim racing pun didesain untuk memberikan sensasi berkendara yang semirip mungkin dengan mengemudikan mobil asli.
Makanya tidak heran jika sim racing membutuhkan skill dan teknik yang dimiliki dan digunakan oleh pembalap di dunia nyata.
Baca Juga: Social Distancing Bingung Mau Ngapain? Petrolhead Bisa Jajal Mainkan Banyak Game Balap Mobil di PC
Seperti mengatur akselerasi dan pengereman agar mendapatkan traksi yang maksimal, atau mengemudi sesuai dengan racing line agar bisa melewati tikungan dengan kecepatan tinggi.
“Sedangkan di video game biasa, biasanya karakteristik mobil yang kita kemudikan itu sengaja dibuat lebih mudah dikontrol.” ucap pria yang juga sering bertindak sebagai steward balap mobil tersebut.
Tujuannya agar pemain tidak mudah frustasi dan video game tersebut dapat dinikmati banyak orang dari segala latar belakang dan level kemampuan.
“Karena tujuan utama video game adalah untuk kesenangan, sedangkan sim racing ingin mensimulasikan balap mobil secara utuh tanpa atau dengan kompromi yang sesedikit mungkin,” pungkasnya.