Saking Tegangnya Segini Detak Jantung Bos Suzuki Ecstar Saat Balapan MotoGP Valencia

Hendra - Senin, 16 November 2020 | 07:44 WIB

Detak jantung Davide Brivio 102 per menit lebih rendah dari saat menjelang start (Hendra - )

GridOto.com- Laga krusial MotoGP Valencia, Minggu (15/11) membuat degup jantung bos Suzuki Ecstar, Davide Brivio tidak karuan. 

Saat tayangan di layar menjelang start, diketahui detak jantung pria bertangan dingin di ajang MotoGP ini menyentuh 111 detak per menit. 

Sangat jauh di atas rata-rata manusia normal saat istirahat menurut buku Mayo Clinic, Family Health Book berada di kisaran 60 hingga 100 detak per menit.

Dalam buku tersebut dijelaskan detak jantung sangat dipengaruhi oleh berbagai hal.

Di antaranya usia, aktivitas olahraga, emosi, penyakit kardiovaskuler, kolesterol tinggi dan diabetes. 

Baca Juga: Klasemen MotoGP 2020: Alex Rins Berpeluang Besar Bikin Suzuki 1-2 di Kalau Tidak Diganggu Pembalap Ini

Disebutkan dalam buku tersebut dijelaskan detak jantung yang tinggi bisa menyebabkan lemas, sesak nafas bahkan pingsan. 

Padahal diketahui, Davide saat itu tidak melakukan aktivitas apa pun. 

Ia memang terlihat begitu emosional menjelang balapan. 

Sebab, laga di Sirkuit Ricardo Tormo ini sangat menentukan bukan saja bagi dirinya, namun bagi tim secara keseluruhan. 

Laga ini pertaruhan hidupnya, sebab dengan hasil lomba di sirkuit sepanjang lebih 4 km ini menjadi saksi sejarah kemenangan Suzuki setelah 20 tahun tidak pernah menjadi juara dunia. 

Bagi dirinya, laga ini membuktikannya sebagai seorang manajer bertangan emas. 

Apa pun yang dipegang hasilnya jadi. 

Ingat di 2004, 2009 dan 2010 saat Valentino Rossi menjadi juara dunia MotoGP  di Yamaha, ia ada arsitek dibalik kemenangan The Doctor. 

Saat itu, posisi Davide sebagai manager tim Yamaha Gauloises  dan Fiat Yamaha. 

Kembali lagi ke detak jantung, degub jantung Davide menurun saat 5 lap menjelang finish.

Terlihat di angka 102 detak per menit.  

Ketika itu posisi anak didiknya Joan Mir sudah cukup aman, selisih 29 dari runner-up Franco Morbidelli. 

Dirinya, tinggal memberikan aba-aba kepada Mir untuk tetap tenang dan tidak mengambil risiko.

Dalam pit board yang ditunjukkan tim memberikan informasi mengenai posisi dan lawan di belakang. 

Informasi ini cukup membuat Mir tetap tenang dalam membalap sekaligus menjaga kecepatan.