GridOto.com - Salah satu komponen penting di sistem mesin turbo adalah intercooler.
Setelah melakukan upgrade turbo yang lebih besar pasti membutuhkan intercooler yang lebih besar pula.
Hal ini karena turbo ukuran lebih besar mampu mengisap udara lebih banyak, bertekanan tinggi, dan menghasilkan panas yang juga tinggi.
Untuk upgrade intercooler tidak bisa dilakukan sembarangan.
Hal ini disampaikan oleh Luckas Dwinanda, Chief Engineering bengkel Engine Plus Motorsport kepada GridOto.com (9/11).
Baca Juga: Posisi Intercooler Turbo di Atas atau Depan Mesin, Mana Lebih Baik?
"Intercooler fungsi utamanya menurunkan suhu udara yang akan masuk ke intake dan ruang bakar," buka Luckas.
"Untuk menentukan intercooler yang baik itu yang pertama adalah volume intercooler, belum tentu semakin besar volume intercooler semakin baik," tambahnya.
Sebagai contoh volume intercooler standar hanya 2 liter tapi diupgrade sampai 5 liter bahkan lebih itu belum tentu baik bila ukuran dan tekanan turbo tidak tinggi.
"Yang ada nanti malah muncul gejala turbo lag karena turbo membutuhkan waktu untuk mengisi ruang yang ada di intercooler dan pipping, jadi percuma," sebutnya.
Sebaiknya, volume intercooler disesuaikan agar tidak terlalu kecil ataupun tidak terlalu besar.
Baca Juga: Alasan Intercooler Turbo Ditaruh di Depan Radiator atau di Atas Mesin
Selain dari volume intercooler, yang patut untuk diperhatikan adalah kemampuan heat exchanger dari intercooler itu sendiri.
"Semakin tinggi heat exchanger sebuah intercooler maka semakin baik menurunkan suhu udara yang lewat," beber pria yang bengkelnya ada di Jl. Indokarya 1 Blok A No.1, Sunter, Jakrta Utara.
Heat excharger bisa dipengaruhi dari kualitas bahan aluminium yang digunakan dan kisi-kisi intercooler.
"Intercooler dengan bahan aluminium dengan kualitas terbaik masih lebih bagus dibanding dengan intercooler dengan bahan stainless steel," tutup Luckas Dwinanda.