Formula 1 Mengalami Kerugian Rp 1,5 Triliun, Apa Saja Penyebabnya?

Fendi - Jumat, 6 November 2020 | 14:59 WIB

Penyelanggaraan F1 2020 diganggu pandemo Covid-19, pemasukan pun berkurang (Fendi - )


GridOto.com – Formula 1 mengalami kerugian, selain karena faktor utama adanya pandemi Covid-19, ada beberapa hal yang juga menyebabkan pendapatan mereka berkurang.

Dikutip GridOto.com dari grandprix247.com hari Jumat (6/11/2020), Formula 1 telah mengumumkan pendapatan kuartal ketiganya untuk tahun 2020.

Formula 1 mengalami kerugian 104 juta dolar Amerika Serikat, atau hampir Rp 1,5 triliun dengan kurs 1 dolar AS = Rp 14,392 pada 6 November 2020.

Akibat pandemi Covid-19 dengan tidak adanya penonton, pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, Juli sampai September, turun sebesar Rp 518 juta lebih.

Baca Juga: Terungkap! Fernando Alonso Bantu Daniel Ricciardo Naik Podium F1 Emilia Romagna 2020

Pada Juli hingga September tahun ini, F1 hanya mengelola 597 juta dolar AS (Rp 8,592 triliun).

Kerugian 104 juta dolar AS itu karena gangguan terhadap aliran pendapatan dan biaya tambahan, seperti pernyataan dari Liberty Media sebagai pemilik Formula 1. Begini isinya:

“Hasil pada kuartal ketiga 2020 dipengaruhi oleh tidak adanya penggemar, lokasi balapan serta waktu kalender balapan yang direvisi dan pengakuan dari aliran pendapatan tertentu.

Pendapatan utama F1 menurun terutama karena terbatasnya pendapatan dari promosi balapan di mana penggemar dilarang sama sekali, kecuali satu balapan selama kuartal ketiga.

Pendapatan penyiaran dan iklan serta sponsor lebih rendah dari kontrak awal.

Jadwal yang berubah memicu biaya siaran yang lebih rendah sesuai dengan persyaratan kontrak dalam perjanjian penyiaran tertentu, dan perubahan lainnya juga menyebabkan biaya penyiaran tertentu dinegosiasikan ulang untuk tahun berjalan."

Selain itu ada kerugian sponsor event, dengan adanya pembatalan balapan yang telah dikontrak, aktivitas terbatas di balapan, termasuk perhotelan.

Disebutkan juga, pendapatan menurun pada kuartal ketiga karena tidak beroperasinya Paddock Club dan pendapatan transportasi yang lebih rendah.

Liberty juga mengeluarkan biaya untuk tim naik dari Rp 4,821 triliun pada 2019 menjadi Rp 6,332 triliun pada 2020, dibayarkan kepada tim setelah menandatangani Concorde Agreement yang baru.

Tanda-tanda kerugian akan berlanjut pada kuartal keempat, dengan tidak ada penggemar pada balapan tersisa di Turki, Bahrain (dua kali) dan Abu Dhabi.