GridOto.com - Kecelakaan beruntun masih sering terjadi di jalan raya dan tak jarang memakan korban jiwa.
Kecelakaan beruntun ini bisa terjadi karena pengemudi kurang menjaga jarak dengan kendaraan yang ada di depannya.
Lalu bagaimana cara memperhitungkan jarak aman saat berkendara?
Cara menjaga jarak aman antara kendaraan lain ada dua, yaitu melalu perhitungan satuan waktu/detik dan satuan jarak/meter.
Baca Juga: Street Manners: Segini Jaga Jarak Aman Mengemudi Ketika Hujan
"Saat cuaca normal, jarak aman mobil kita dengan kendaraan di depan adalah 2 sampai 3 detik," ujar Bintarto Agung, Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) saat dihubungi GridOto.com, beberapa waktu lalu.
Menurut Bintarto, perhitungan ini akan lebih memudahkan pengemudi karena menyesuaikan dengan kecepatan mobil.
"Jika kalian masih bingung dengan aturan 3 detik, kita harus memastikan bahwa roda belakang mobil yang ada di depan dapat terlihat," kata Bintarto.
Hal ini penting karena dengan begitu kita dapat memperkirakan hal apa yang akan terjadi ketika berkendara dan memaksimalkan ruang memanuver saat menyalip kendaaran yang berada di depan.
Baca Juga: Segini Jarak Aman antara Pengemudi dan Airbag , Terlalu Dekat Bahaya
Selain dengan hitungan detik, jarak aman antara kendaraan juga bisa ditentukan dengan meter.
Misalnya, saat kita melaju dalam kecepatan 40 km/jam, jarak minimal dengan kendaraan di depan yaitu 20 meter, dan jarak amannya kurang lebih 40 meter.
Pengemudi juga tidak boleh lengah, sebab lengah detik saja kalau mobil kecepatan 100 km/jam, sopir yang ada di mobil belakang akan kehilangan jarak dengan mobil depan sekitar 28 meter.
Selain itu, hal penting yang dilakukan untuk menghindari risiko terjadinya tabrakan beruntun adalah dengan mengatur spion.
Baca Juga: Street Manners : Ini Waktu yang Tepat untuk Membunyikan Klakson Mobil
Atur kaca spion paling tidak memperlihatkan seperempat dari sisi bodi mobil dan sisanya keluar atau ke jalan untuk memaksimalkan visibilitas.
Spion tengah juga harus diatur dengan tepat sehingga bagian kaca belakang sepenuhnya terlihat dari pandangan pengemudi.
Dengan pengaturan spion yang benar, maka kamu bisa memantau kondisi jalan di belakang jika ada suatu kejadian.