GridOto.com - Para pengendara motor gede (moge) Harley-Davidson yang tergabung dalam klub Harley Owners Group (HOG) Siliwangi Bandung melakukan pengeroyokan terhadap dua anggota TNI AD.
Pengeroyokan yang dilakukan anggota HOG Siliwangi Bandung ini terjadi di tepi jalan depan konter HP simpang Tarok, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Jumat (30/10) sekitar pukul 16:40 WIB.
Sontak aksi pengeroyokan tersebut mengundang perhatian warga sekitar hingga ada yang mengabadikan dan membagikan videonya di media sosial Instagram.
Dilansir dari Instagram @bukittinggi24jam, sebelum kejadian, korban kurang menepi saat anggota HOG Siliwangi Bandung melintas.
Baca Juga: Mantap! Harley-Davidson Siap Rilis Sepeda Listrik Namanya Serial 1,Seperti Ini Wujudnya
Alhasil anggota HOG Siliwangi Bandung yang mengendarai 10 moge tak terima dan langsung melakukan penganiayaan terhadap dua TNI AD Kodim 0304.
Sebenarnya dalam konvoi itu tak hanya 10 moge saja yang ikut serta, namun ada 10 moge lain yang terpisah dari rombongan.
Dalam video yang beredar, salah satu korban tampak dipukul hingga tersungkur ke tanah dan ditendang oleh anggota HOG.
Sementara satu anggota TNI lainnya tampak ingin menolong namun dihalang-halangi oleh salah salah satu bikers moge tersebut.
Baca Juga: Gunakan Motor Perang Harley-Davidson WLC, Begini Gaya Ridwan Kamil Berkeliling Kota Semarang
Akibat kendaraan lain yang melintas di sekitar lokasi kejadian berhenti karena beberapa moge Harley-Davidson terparkir di tengah jalan.
Namun tak semua anggota HOG turut serta dalam penganiayaan itu, ada beberapa bikers hanya melihat dari atas motornya.
Salah seorang saksi mata mengatakan, polisi juga dilawan oleh para anggota klub moge tersebut.
Tak lama setelah kejadian, delapan anggota HOG yang terlibat pengeroyokan dua TNI AD Kodim 0304 diamankan ke Mapolres Bukittinggi.
Mereka pun menyampaikan permintaan maaf secara lisan kepada Kodim 0304 atas tindakan yang dilakukan.
"Kami dari Harley-Davidson Owners Group meminta maaf kepada prajurit Kodim 0304 Agam, dan kepada seluruh anggota TNI atas pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi," begitulah isi permintaan maaf anggota HOG.
Meski begitu, pihak kepolisian menegaskan proses hukum masih berlanjut karena korban merasa tak senang dengan tindakan yang diterimanya.