GridOto.com – Moge alias big bike 400 cc harga murah nih! SM SPORT SM3 yang dijual cuma Rp 80 jutaan.
Tepatnya, moge bergaya retro bermesin 400 cc 2 silinder segaris ini dijual hanya Rp 88,6 juta OTR Jakarta.
Yuk langsung kita test ride motor yang masuk Indonesia secara CKD dengan pabrik perakitan di Cikarang, Bekasi, Jabar ini.
Build Quality Rapi!
Dari sisi desain, SM3 ini memang kental gaya retro, konsepnya naked bike dengan bentuk serba membulat.
Kesan retronya dibalut detail modern seperti, headlamp LED 5 titik. Pelek jari-jari tapi tubeless juga unik desainnya.
Satu lagi yang patut diacungi jempol build quality dan finishing.
Walaupun bukan merek Jepang atau Eropa, tapi tergolong bagus dan sangat rapi.
Fitur & Teknologi
Meski tampangnya retro tapi fitur-fiturnya serba modern, seperti spidometer kombinasi analog dan digital.
Analog untuk takometer, yang digital ada info kecepatan, odometer, tripmeter A & B, fuelmeter, suhu mesin, tekanan oli dan gear position.
Untuk suspensi, depan pakai upside down dengan as 41 mm tanpa setelan.
Sedang belakang pakai suspensi ganda dengan setelan preload 5 tingkat.
Untuk pengereman, depan pakai cakram semi-floating yang dikawal kaliper radial 4 piston. Kinerjanya pakem kendati jarak main tuas cukup dalam.
Belakang juga cakram, dengan kaliper 1 piston yang uniknya dicat merah.
Untuk keamanan, kedua remnya dikawal ABS yang kinerjanya tergolong lembut.
Riding Position & Handling
Sebagai besutan bertampang retro, wajar jika posisi duduk yang ditawarkan SM3 ini tergolong santai.
Itu didapat pertama dari jok yang rendah, hanya 770 mm dari tanah, jadi buat yang tingginya kurang dari 170 cm pun dijamin mudah menapakkan kedua kaki.
Oiya joknya punya kulit jok yang kaku, jadi kesannya kurang empuk.
Baca Juga: Wow! SYM dan SM Sport Tambah Dealer Baru di Indonesia
Faktor kedua dari setangnya, model fatbar tapi lebar dan menekuk ke belakang.
Jadi ketika diraih posisi badan tetap tegak, lalu tangan terbuka, sehingga terasa santai.
Selanjutnya posisi footstep netral, lurus dengan jok, tapi karena jarak tergolong dekat dengan jok, maka kaki jadi lumayan menekuk saat riding.
Yang unik dan tak biasa ketika naik SM3 adalah posisi standar sampingnya.
Ukurannya pendek dan letaknya termasuk maju banget, jadi butuh adaptasi biar saat mau melipatnya enggak kesulitan.
Bagaimana dengan handling? Punya bobot 184 kg memang bukan tergolong ringan, wajar untuk besutan 400 cc, efeknya adalah buat kecepatan tinggi terasa mantap enggak mudah goyang.
Hanya saja buat macet-macetan memang kurang lincah, apalagi panjang keseluruhan lebih dari 2 meter (2.075 mm).
Karakter suspensi untuk depan tergolong pas ketika ditunggangi rider berbobot 64 kg.
Hanya saja yang belakang dengan setelan preload standar ternyata terlalu empuk, gampang mentok atau bottoming.
Apalagi jika untuk berboncengan dan melibas polisi tidur. Jadi minimal setelan preload wajib seting ulang diperkeras.
Performa
Mesin SM3, 2 silinder segaris SOHC berpendingin cairan dengan kapasitas bersih 378 cc, didapat dari bore x stroke 66 x 55,2 mm alias berkarakter overbore.
Tenaga maksimal yang dihasilkan 36,2 dk di 9.000 rpm dan torsi maksimal 33 Nm di 6.500 rpm.
Secara angka tenaga dan torsi maksimal memang tak terlalu besar, tapi lebih dari cukup untuk berkendara harian dari sebuah besutan bergaya retro.
Walaupun overbore, tapi torsi di putaran bawah ternyata tidak kecil, buat riding santai cukup main sampai 4.000 rpm saja.
Dan pakai gigi 6 pun motor tetap berjalan tanpa gejala tersendat.
Kendala justru muncul di kisaran 4.000-5.000 rpm, karena muncul vibrasi yang cukup mengganggu.
Baca Juga: Harga Enggak Sampai Rp 20 Juta, Motor Dual Purpose SM Sport GY150 Punya Fitur Kekinian
Jika ingin ngebut, tinggal bejek gas saja lebih dalam, maka setelah takometer lewat 6.000 rpm tenaga langsung dimuntahkan secara cepat.
Dan akan brebet kena limiter di kisaran 10.000 rpm, tapi di gigi 1 sekitar 9.000 rpm sudah tersendat.
Secara akselerasi untuk besutan bertampang retro pun termasuk cepat, contoh untuk meraih kecepatan 100 km/jam dicapai dengan catatan waktu 7,1 detik.
Data Tes:
0-60 km/jam: 3,5 detik
0-80 km/jam: 5,0 detik
0-100 km/jam: 7,1 detik
0-100 m: 6,6 detik (@96,3 km/jam)
0-201 m: 9,9 detik (@118,5 km/jam)
0-402 m: 15,6 detik (@137,1 km/jam)
Top speed spido: 155 km/jam
Top speed Racelogic: 150,4 km/jam
Konsumsi bensin: 22 km/liter
Yang unik top speed, OTOMOTIF berhasil mencacatkan angka 155 km/jam, itu jauh lebih tinggi dari klaim SM Sport di data spek yang dicantumkan hanya 138 km/jam.
Yang merepotkan justru saat deselerasi, karena engine brake SM3 minim.
Jadi walaupun sudah tutup gas, motor tetap ngeloyor seperti gas digantung.
Ditambah saat turun gigi, persneling kadang keras, kopling wajib ditarik maksimal.
Panas mesin tergolong cukup hangat di kaki, jadi baiknya kalau riding selalu pakai celana panjang.
Apalagi kedua kipas radiator yang pakai Panasonic cukup sering bekerja, dan mengembuskan udara hangat ke area kaki.
Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah 2 silinder segaris SOHC 4 katup berpendingin cairan
Bore x stroke: 66 x 55,2 mm
Kapasitas: 378 cc
Rasio kompresi: 10:1
Pasokan bensin: injeksi (EFI)
Starter: elektrik
Tenaga maksimal: 36,2 dk (27 kW) @9.000 rpm
Torsi maksimal: 33 Nm @6.500 rpm
Transmisi: 6 percepatan
P x L x T: 2.075 x 810 x 1.120 mm
Wheelbase: 1.370 mm
Tinggi jok: 770 mm
Jarak terendah: 160 mm
Kapasitas tangki: 18 liter
Bobot basah: 184 kg
Rem depan: cakram
Rem belakang: cakram
Ban depan: 120/70-17
Ban belakang: 150/7-17