GridOto.com - Beredar kabar bahwa salah satu pemain besar mobil listrik dunia, Tesla milik Elon Musk sedang menjajaki pabrik baterai di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun berikan penjelasan.
"Yang saya dengar salah satu supplier baterai Tesla berminat untuk melakukan investasi di Indonesia," kata Andi Rizaldi saat dihubungi GridOto.com Kamis (22/10/2020).
Melihat peluang tersebut, lanjut dia, kini tugas Kemenperin adalah tinggal melakukan pendekatan agar investasinya segera direalisasikan.
Baca Juga: Pembangunan Pabrik Tesla di Indonesia Hampir Terwujud, Menperin Agus Gumiwang Sebut Bakal Didirikan di Batang, Jawa Tengah
"Karena itu sejalan dengan rencana Indonesia untuk mengembangkan ekosistem Low Carbon Emmission Vehicle," ucapnya.
Sebelumnya dikabarkan Tesla sudah menghubungi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Bahkan pihaknya mengklaim pernah ditelepon pihak Tesla, awal bulan lalu.
Hal itu disampaikan oleh Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Ayodhia GL Kalake. Ayodhia.
"Khusus untuk Tesla, pihak Tesla secara informal sudah hubungi pak Menko Marves Luhut. Tetapi ini masih penjajakan awal dan belum terlalu detail. Kami perlu diskusi lebih lanjut bersama pihak Tesla,” ungkap Ayodhia seperti dikutip dari laman Kemenko Marves, Selasa (6/10/2020).
Komunikasi antara kedua pihak tersebut membahas terkait pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Baca Juga: Coba Hal Baru, Startech Dandani Penampilan Tesla Model 3 Makin Agresif
Dari pembahasan itu, Tesla mimiliki rencana untuk membangun pabrik baterai untuk kendaraan listriknya di Indonesia.
Namun Andi belum mau menjelaskan maksud investasi Tesla apakah hanya sekedar membuat lokalisasi baterai atau perakitan mobil.
Kendati belum jelas, Indonesia sendiri saat ini disebut tengah fokus untuk meningkatkan produksi nikel dalam negeri.
Hal tersebut dilakukan untuk menggenjot produksi baterai lithium dan kendaraan listrik secara domestik.
Adapun kedua produk tersebut memang mengandalkan nikel sebagai bahan utamanya.
Lantas, apakah Tesla bakal ikutan berkontribusi untuk investasi di pabrik baterai lithium?