Casey Stoner: Sekarang Saya Sedih Kalau Lihat Valentino Rossi

Ditta Aditya Pratama - Rabu, 21 Oktober 2020 | 21:56 WIB

Casey Stoner (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Mantan juara dunia MotoGP, Casey Stoner, mengaku sedih melihat mantan rivalnya, Valentino Rossi di balapan MotoGP 2020.

Stoner yang memutuskan pensiun dini tahun 2012 lalu ini mengaku masih punya respect dengan The Doctor.

"Namun melihat performanya sekarang, menang baginya itu bukan naik podium. Bisa finish di lima teratas saja sudah dianggap menang. Ini yang bikin saya sedih saat melihatnya," ungkap Stoner.

Ia mengingat masa lalu saat masih balapan di MotoGP dan mengakui kalau Rossi adalah 'orang gila' di trek.

Baca Juga: Geger Joan Mir Serang Casey Stoner Usai MotoGP Prancis 2020, Ada Apa Nih?

"Dia itu memang juara. Seperti pembunuh kalau di trek. Bisa melakukan apa saja buat menang. Tapi itu dulu," kenangnya.

Casey Stoner yang menarik diri dari balapan MotoGP di usia baru 27 tahun itu memang sulit buat membayangkan rasanya balapan di usia 41 tahun seperti Valentino Rossi.

Pembalap bernomor 27 itu terlihat seperti heran karena The Doctor masih saja membalap hingga saat ini.

"Saya tidak menyesali pensiun dari MotoGP di usia muda. Saya lihat ajang itu (MotoGP) sudah tidak seperti yang saya inginkan. Saya di sana itu buat balapan, bukan buat cari ketenaran," ucap Stoner.

MotoGP.com
Valentino Rossi (Yamaha) dan Casey Stoner (Ducati) saat bersaing di MotoGP musim 2008

Sedikit beralih dari pembahasan Valentino Rossi, dalam sesi yang sama Casey Stoner juga mengenang masa-masa kenapa ia pilih cabut dari Ducati tahun 2009 dan balik ke Honda.

"Saya mengalami lactose intolerance kala itu. Nah saya tidak suka dengan manajemen Ducati memperlakukan saya saat sedang sakit," jelasnya.

Ternyata ada alasan lain kenapa Stoner sedikit sakit hati dengan Ducati yang sering bikin ia enggak habis pikir.

"Saat itu waktu saya enggak ada karena sakit, mereka (Ducati) memberikan gaji dobel buat pembalap pengganti. Lalu suka membicarakan hal negatif tentang saya kepada wartawan. Rasanya saya tidak didukung oleh mereka," kenang Stoner.

Waduh, masih jadi barisan sakit hati nih?