GridOto.com - Di saat anak muda seumurannya sedang menikmati masa-masa indah, Yoga Ningrat yang saat ini berusia 35 tahun, justru mulai memikirkan masa depannya.
Bermodal skill yang dimiliki, pria asal Jakarta tersebut mencoba peruntungan dengan membuka bengkel spesialis Maxi Yamaha.
Dalam Gerak Bersama UKM atau GeBer UKM kali ini, GridOto.com akan memperkenalkan bengkel Yoga Motoshop milik Yoga Ningrat.
Sebelumnya, ruang petak yang seharusnya berfungsi sebagai garasi, dijadikan awal mula bengkel Yoga Motoshop yang berlokasi di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca Juga: GeBer UKM: YZM Garage, Bengkel Berprestasi dan Pembuat CDI Motor yang Diakui Dunia
Karena banyak permintaan, bengkel Yoga Motoshop pun sempat berpindah-pindah tempat. Awalnya berlokasi di Cijantung, sempat pindah ke Cilangkap dan berakhir di Cibubur.
"Tadinya bengkel saya itu di kawasan Cijantung, karena gak enak sama tetangga juga takut berisik. Jadi dari pada saya selalu mengganggu akhirnya saya mencari tempat ke Cilangkap. Nah, baru tiga bulan berjalan malah terkena gusuran," kenang Yoga Ningrat, owner Yoga Motoshop kepada GridOto.com, Senin (19/10/2020)
Yoga bercerita, yang unik adalah ternyata awal terbentuknya bengkel ini, karena dia hobi mengoprek Yamaha NMAX miliknya.
Setelah hobi mengoprek motor Yamaha NMAX miliknya, Yoga membagikannya di media sosial Facebook.
Baca Juga: GeBer UKM: Batavia Horn, Bengkel Spesialis yang Awalnya Kesal dengan Suara Berisik Klakson!
"Kebetulan saya sendiri pencinta matik besar. Awal dari situlah saya sudah mulai hobi ngoprek," ujar Yoga Ningrat.
"Karena kebetulan N-MAX ini komunitasnya banyak, saya selalu share apapun yang saya riset. Mulai dari CVT, ganti roller , ganti per dan segala macam. Nah, hasilnya itu saya selalu share di grup," sambungnya.
"Costumer saat ini sudah gak terhitung kira-kira sebulan bisa mencapai 300-an pelanggan. Kalau per hari gak tentu," tuturnya.
"Kalau hari biasa sepi, terutama di tanggal tua paling hanya ada 5-6 pelanggan yang datang. Pernah juga selama pandemi ini sehari cuma dua costumer yang kesini," jelasnya.
"Berbeda kalau tanggal muda, itu bisa full sehingga kita oper ke hari Senin karena Minggu kita libur," sebut Yoga.
Soal biaya, Yoga menjelaskan untuk harga servis ditempatnya terbilang sangat terjangkau.
"Kalau disini biaya servis ringan untuk 155 cc kebawah mulai dari Rp 35 ribu. Bagi yang mau ganti oli standar jasanya hanya Rp 5 ribu. Paling mahal itu belah mesin jasanya Rp 650 ribu, berbeda kalau turun mesin itu kita hanya mematok Rp 450 ribu. Sementara untuk servis CVT X-Max sekitar Rp 80 ribu," ucapnya.
Baca Juga: Terjangkau! Ini Harga Tangki Yamaha All New NMAX Kapasitas 10 Liter
Gak sampai disitu, ternyata Yoga juga membuat sebuah produk peningkat performa motor yang berupa corong udara tambahan, bernama Veloscope.
"Veloscope adalah ciptaan saya sendiri yang bekerja dengan menangkap dan memadatkan udara, jadi aliran udara lebih besar ke ruang bakar dan mengikuti kecepatan motor ketika dipakai," ucapnya.
Yoga mengatakan, Veloscope sendiri saat ini sudah terkenal dan banyak digunakan oleh bikers-bikers MAXI Yamaha.
"Alhamdullilah Veloscope ciptaan saya jalan sampai ke luar negeri sehingga bengkel makin ramai. Konsumen yang datang biasanya dari Jabodetabek paling jauh ada yang datang dari Bandung bahkan Jogjakarta," tuturnya.
Yoga menambahkan, yang tadinya bengkel hanya berfokus pada Yamaha Maxi series seperti Lexi, Aerox, N-Max, Xmax dan T-Max, kini ia bisa menyangupi permintaan ke semua jenis big matik.
"Tadinya saya hanya melayani Maxi Yamaha sekarang sudah merambah ke seluruh Big matik seperti Honda Vario, PCX, ADV , Forza, X-ADV. Semuanya itu bisa kita handel. Tapi kita arahnya lebih ke mesin dan performa. Jadi kita bukan yang jual variasi, namun kita lebih ke mesin. Bahkan kita punya jargon 'kita kencang tapi durabillity tetap aman'," ungkapnya.
Bahkan seiring berjalannya waktu, ia sering mendapat pelanggan yang motornya ingin upgrade untuk balap.
"Kadang ada costumer minta motornya jadi balap tapi kita tanya terlebih dahulu keperluannya buat apa? Kalau keperluannya buat harian itu kita sarankan tidak lakukan," tambahnya.
Baca Juga: Repaint Full Bodi di Skutik Maxi Yamaha, Rp 5 Jutaan Bebas Warna Dan Desain
Usahanya ini membuat pendapatan Yoga Motoshop terbilang cukup untuk menghidupi keluarga dan para rekannya yang kerja di bengkel.
"Kalau omzet sehari itu gak menentu. Misalnya hari sabtu bisa mencapai Rp 8-10 juta. Tapi kalau sepi palingan Rp 1 juta. Jadi kalau pertahun rata-rata kotornya mencapai Rp 500 juta," ucapnya.
Padahal menurut Yoga, awal mula modal membangun bengkelnya hanya menghabiskan dana sekitar Rp 20 juta.
"Kalau saya perkirakan modal awal itu mulai dari ngerapihin garasi rumah sendiri mungkin Rp 20 juta. Dulu saya hanya bermodalkan tools biasa dan kompresor kecil," ucapnya.
Apa yang membedakan bengkel Yoga Motoshop dengan bengkel spesialis lain?
"Pertama kita tetap memikirkan durability mesin, kedua kita punya produk sendiri (veloscope), bahkan kalau kita punya produk kita riset dulu, misalnya ada supplier jual produk gak langsung kita beli namun kita riset dulu," tuturnya.
Namun kesuksesan produk dan bengkel yang bermarkas di Cibubur ini, juga datang dengan banyaknya hambatan yang dilalui.
"Selama pandemi ini apalagi saat PSBB awal itu sepi sekali, sama palingan kalau bising takutnya menggangu tetangga," ungkapnya.
Sebagai pengusaha muda, Yoga berharap generasi muda bisa mengikuti jejaknya dalam menjalankan bisnis.
Menurutnya fokus adalah kunci utama dalam menjalankan usaha.
"Pesan saya untuk para usaha kecil menengah seperti bengkel yang penting tetap fokus dan konsisten. Karena yang namanya usaha itu kadang naik kadang turun. Jadi berusaha saja dulu jangan nyerah. Kalau usaha sudah maju sedikit jangan pindah. Saya fokus seperti sekarang karena berdasarkan hobi, karena dari situ akan lebih nikmat dan nyaman," tutupnya.
Yoga Motoshop