GridOto.com - Ganti liner atau dinding blok silinder motor 2-tak ternyata enggak bisa sembarangan.
Soalnya, kalau enggak presisi dengan lubang transfer port, intake dan exhaust, karakter motor 2-tak bisa berubah.
Selain itu ternyata ada risiko ganti liner blok silinder motor 2-tak yang berpotensi bikin kantong bolong.
"Kalau enggak presisi masang liner blok silinder, biasanya motor 2-tak jadi lebih panas dan rawan overheat," buka Arfan, owner bengkel spesialis Yamaha RX-King, Bengkel Achil KCDJ kepada GridOto.com beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Pilih Geser Big End atau Ganti Pin Stroke Aftermarket, Lebih Aman Mana?
Selain overheat, liner pengganti yang dipasang juga rawan pecah dan merusak komponen di ruang bakar.
"Ada beberapa kasus bahan linernya enggak kuat terus pecah di dalam," jelas pria yang akrab disapa Achil ini.
"Kalau sudah begitu liner dan piston malah jadi baret akibat pecahan liner pengganti," tambahnya saat ditemui di Jalan Sadar Raya, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Sebenarnya ganti liner dilakukan jika oversize sudah terlalu sering dilakukan yang bikin liner menjadi kelewat tipis
Baca Juga: Jangan Sembarangan Korter Blok Silinder! Baca Dulu Tipsnya
"Kalau di Yamaha RX-King sendiri, khusus blok yang kodenya masih Y-1 sampai Y-4, masih bisa oversize sampai OS 400," jelas Achil.
Sedangkan blok silinder Yamaha RX-King buatan lokal maksimal hanya OS 275.
Baca Juga: Oversize Piston Tidak Boleh Sembarangan, Begini Panduan yang Aman
"Blok silinder Yamaha RX-King lokal berkode YP itu bisa sampai OS 275, tapi pas OS 150 pada dinding bagian luar liner di bagian crankcase dikasih baut," jelas Achil.
"Tujuannya menarik boringan agar rapat ke packing aluminium," tutupnya.
Tuh, jadi jangan asal dalam mengganti boring di mesin motor 2-tak.