Bahaya Aquaplaning Mengintai di Musim Hujan, Kenali Penyebabnya

Radityo Herdianto - Selasa, 13 Oktober 2020 | 08:00 WIB

ILUSTRASI. FOCI Trans Java Tour melintasi jalan yang licin tanpa kendala (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Salah satu bahaya yang mengintai ketika mengemudi di musim hujan adalah aquaplaning.

Sebelum terjadi pada Anda, kenali penyebab gejala aquaplaning yang bisa memicu kecelakaan dan kerugian. 

Dhaniar, Technical Leader Auto2000 Permata Hijau, Jakarta Selatan menjelaskan aquaplaning merupakan kejadian dimana tapak ban mobil yang kehilangan grip saat melewati permukaan jalan yang basah.

"Aquaplaning bisa terjadi karena hilangnya kontak sentuh tapak ban mobil dengan permukaan jalan," tutur Dhaniar kepada GridOto.com.

Menurut Dhaniar, penyebab utama terjadinya aquaplaning adalah alur ban yang sudah terlihat botak.

Radityo Herdianto
Tapak Ban Asimetris

Baca Juga: Ban Mobil Punya 'Got' yang Bikin Lebih Aman Nyetir Saat Musim Hujan

Dimana fungsi alur ban menyingkirkan air dari area tapak ban sehingga kontak ban mobil dengan permukaan jalan tetap terjaga.

"Kalau alur ban sudah tipis atau botak, genangan air cenderung mengumpul di area tapak ban yang membuat gejala mengambang," terang Dhaniar.

Dalam kondisi alur ban masih tebal bukan berarti mobil bebas dari gejala aquaplaning.

"Kalau mobil lewat genangan air dalam kecepatan tinggi juga tetap bisa terjadi gejala aquaplaning," tekan Dhaniar.

Agus Salim
Kecelakaan di Tol Pejagan Akibat dari Jalan yang Licin Karena Basah Air Hujan

Baca Juga: Ban Mobil Isi Nitrogen Bisa Bikin Grip Lebih Baik Saat Musim Hujan Lho

Lanjut Dhaniar, air punya massa jenis padat dengan bagian dalam ban yang merupakan rongga udara.

"Waktu lewat dalam kecepatan tinggi seperti menabrak air, ban malah terangkat dan hilang kontak dengan permukaan jalan," jelas Dhaniar.