Pria Madiun Sukses Bikin Datsun GO Parkir Vertikal di Selokan, Diduga Akibat Microsleep, Apa Itu dan Bagaimana Mengatasinya?

Ditta Aditya Pratama - Selasa, 6 Oktober 2020 | 20:03 WIB

Datsun GO parkir vertikal di selokan, diduga pengemudi mengalami microsleep (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Mengemudi dan mengantuk itu memang enggak jodoh dan tidak bisa ditakdirkan bersama, sebab dijamin jadi penyebab kecelakaan di jalan raya. Tambah lagi kalau sudah sampai tahap microsleep.

Paling baru, seorang Aparatur Sipil Negara di Madiun sukses bikin Datsun GO 'parkir vertikal' di selokan di Jalan Raya Ponorogo-Madiun, tepatnya di Desa Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (6/10/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.

Budi Supriyanto, sopir Datsun GO tersebut diduga mengalami microsleep sebab merasa tiba-tiba kehilangan konsentrasi dan tak bisa mengontrol laju mobilnya.

"Mungkin ngantuk, nggak tahu tiba-tiba oleng ke kiri," kata Budi yang hanya mengalami luka ringan.

Sementara itu, anaknya, Arya (12) yang duduk di kursi depan mengalami luka-luka lecet di kaki dan tangannya.

Baca Juga: Microsleep Bisa Diatasi dengan Mendengarkan Musik, Masa Sih? Begini Kata Pakar Safety

Mobil Datsun milik pegawai kelurahan ini mengalami kerusakan cukup parah pada body depan dan bumper depan terlepas. Selain itu, kaca depan sebelah kiri dan kaca jendela sebelah kiri pecah akibat benturan.

Kejadian yang dialami Budi kerap disebut dengan microsleep. Nah apa itu dan bagaimana cara mengatasinya ya?

"Microsleep merupakan gejala dimana pengemudi tiba-tiba tertidur dan hilang kesadaran," terang Ratih Rosalina, dokter Iora Dermatology Clinic kepada GridOto.com.

Lanjut dokter Ratih, yang patut diwaspadai adalah gejala ini tidak disadari oleh pengemudi atau penumpang di dekatnya karena secara fisik tetap terlihat terjaga.

"Microsleep sering terjadi karena pengemudi terlalu lama berkendara sehingga mengalami fatigue dan menurunkan kesadaran," tutur dokter Ratih.

Selain itu, menurut dokter Ratih microsleep juga bisa dipicu dari pola tidur yang kurang sebelum mengemudi sehingga stamina pengemudi rendah dan rentan mengalami fatigue.

"Baik terjadi di arus lalu lintas yang sedang padat atau lancar, siang atau malam, microsleep tetap bisa menjadi bahaya pemicu kecelakaan di jalan raya," tekan dokter Ratih.

Dokter Ratih mencontohkan, ketika mengemudi dalam kecepatan 80 km/jam dan mengalami gejala microsleep selama 2 detik, berarti ada jarak sekitar 40 meter pengemudi lost dalam kecepatan tersebut.

"Bayangkan hanya 2 detik sejauh itu tiba-tiba ada yang mengerem mendadak atau menyeberang, risiko kecelakaan tinggi dan sulit dihindari," tegas dokter Ratih.

Obat paling ampuh jika muncul gejala microsleep adalah beristirahat dan tidur sejenak.

Kalau sudah mengalami seperti itu, jangan lanjutkan perjalanan dan segera cari tempat beristirahat yang aman, seperti SPBU atau rest area kalau di dalam tol.

Jangan paksakan lanjut sebab kondisi tubuh tidak boleh lelah saat berkendara, sangat berbahaya!