GridOto.com – Dipercaya bisa meningkatkan tenaga, kenapa tarikan motor matic malah jadi terasa berat habis pasang knalpot racing?
Secara logika, bobot knalpot racing yang lebih ringan dari knalpot standar seharusnya membuat motor terasa lebih enteng, apalagi pelepas gas buang ini juga tidak memiliki tahanan seperti knalpot bawaan.
Namun akibat asal pilih knalpot racing, tenaga motor bisa jadi tertahan dan tidak sebaik performa knalpot standar.
“Selain silencer, desain tekukan dan diameter leher knalpot ini jadi kunci untuk mendongkrak tenaga atau justru malah sebaliknya kalau salah perhitungan,” terang Hendry, produsen knalpot Corse Project, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Jangan Lupa Lakukan Perawatan Pada Filter CVT, Kecil Tapi Penting
Jika desain leher knalpot dibuat memiliki tekukan terlalu banyak, dampaknya membuat aliran gas buang jadi tertahan.
Sedangkan diameter leher knalpot, ukurannya juga perlu mengikuti spesifikasi dari mesin motor matic yang dipasang.
“Mudahnya kalau mesin masih standar, diameter leher knalpot sebisa mungkin disamakan dengan leher knalpot standar,” jelasnya.
Jika terlalu besar atau kecil, bisa membuat tenaga mesin malah tertahan dan tidak keluar maksimal.
Baca Juga: Disarankan Balancing Pelek Motor Sehabis Ganti Ban Baru, Ini Alasannya
Khusus di bagian ujung leher knalpot, ukurannya bisa diperbesar menyesuaikan dengan inlet silencer yang ingin digunakan.
Ukuran diameter silencer sendiri beragam, antara lain 46, 51, 54 dan 61 mm dan cenderung jauh lebih besar dibanding diameter leher knalpot motor matic
“Meskipun ukuran inlet diameter silencer lebih besar tidak masalah, yang penting diameter lehernya sudah sesuai dengan spek mesin,” yakin Hendry.
Tuh, meski pasang knalpot racing, jika spesifikasinya salah masih bisa bikin tenaga motor malah jadi drop!