GridOto.com - Pembalap Aprilia Racing Team Gresini, Aleix Espargaro, mengaku tidak terlalu menikmati balapan MotoGP 2020.
Setelah 10 sesi balapan MotoGP 2020 berlangsung, Aleix Espargaro baru mengumpulkan 22 poin yang membuatnya harus puas berada di urutan ke-17 klasemen sementara MotoGP 2020.
Pembalap asal Spanyol itu baru sekali finis di 10 besar pada MotoGP Ceko awal Agustus 2020 lalu.
Aleix Espargaro telah mengalami tiga kali DNF atau Do Not Finish, yakni pada dua balapan di Sikuit Jerez dan balapan kedua di Sirkuit Misano.
Baca Juga: Ungkapan Mengejutkan dari Francesco Bagnaia Usai Diresmikan Tim Pabrikan Ducati untuk MotoGP 2021
"Situasinya sangat tidak mudah, aku benar-benar tidak menikmatinya karena berjuang untuk posisi yang sangat buruk," ujar Aleix Espargaro seperti dikutip dari Autosport.com.
"MotoGP Catalunya 2020 jadi sangat penting karena kami bisa mendapatkan lebih banyak data setelah kegagalan di Sirkuit Misano. Jadi saya sangat puas bisa finis," imbuh Aleix Espargaro yang berhasil finis di urutan ke-12 pada MotoGP Catalunya, pekan lalu.
Namun pembalap dengan nomor 41 itu mengakui hasil selama 10 seri tak cukup memuaskan.
Aleix Espargaro mengaku menjadi yang paling difokuskan untuk mengumpulkan data sendirian karena Andrea Iannone yang harus absen karena kasus dopping.
Baca Juga: Juara Dunia GP 500 cc Alex Criville: Joan Mir Bisa Menjegal Si Iblis Juara Dunia MotoGP 2020. Ini Faktanya
Meski ditemani oleh Bradley Smith yang menggantikan Iannone, namun Aleix Espargaro mengaku hal tersebut berpengaruh pada konsentrasi saat balapan.
Bahkan Aleix Espargaro juga pesimis untuk menghadapi MotoGP Perancis pekan depan karena kondisi cuaca yang dingin.
"Biasanya motor kami tidak bekerja dengan baik dalam kondisi dingin," terang Aleix.
"Kami biasanya sangat kompetitif di cuaca panas seperti Malaysia dan Qatar. Dan ketika harus balapan di trek yang sangat dingin seperti Le Mans jelas kami akan menderita," tuturnya.
Baca Juga: Susunan Pembalap MotoGP 2021 Tinggal 2 Tempat Kosong. Buat Siapa?
Perubahan jadwal MotoGP akibat adanya pandemi Covid-10 jelas sangat mempengaruhi, biasanya pada bulan Oktober balapan MotoGP dijadwalkan berlangsung di Benua Asia yang memiliki iklim berbeda dengan Eropa.
"Jadi kami harus berpikir tentyang keseimbangan dan pengaturan motor untuk menentukan penggunaan ban yang tepat," pungkasnya.