GridOto.com - Untuk menggerakan komponen kopling pada mobil manual maka digunakan rangkaian komponen yang menggunakan fluida atau sistem hidraulis.
Komponen sistem kopling ini memanfaatkan tekanan master kopling yang terhubung dengan mekanisme penggerak tuas garpu penekan clutch cover.
Saat pedal kopling ditekan, maka ada fluida yang menekan release silinder sehingga membuat garpu membebaskan putaran mesin menuju gigi transmisi.
Walau bekerja sesederhana itu, bukan berarti komponen master kopling tidak bisa rusak.
Komponen yang umumnya berada di balik kap mesin ini bisa mengalami kerusakan seperti tidak ada tekanan atau lost pressure.
Baca Juga: Segini Umur Kampas Kopling Mobil Transmisi Matik Menurut Pabrikan
"Sebenarnya master kopling rusak itu bisa dideteksi oleh pengemudi saat mobil berjalan," buka Andy dari bengkel Honda Clinic Auto Tech Support (HCATS).
"Kalau secara umum, saat pedal kopling diinjak akan terasa seperti ada tekanan kalau master kopling masih berfungsi dengan baik," tambahnya.
Bila saat pedal kopling ditekan tapi tekanan terasa kurang atau tidak ada sama sekali, maka bisa dipastikan master kopling mengalami kerusakan.
"Kalau masih ada sedikit tekanan biasanya saat tuas persneling dimasukkan ke gigi 1 pasti akan sulit," ujarnya.
Hal ini karena tekanan yang dibutuhkan untuk menggerakan garpu penekan clutch cover kurang.
Baca Juga: Dua Hal Ini Bisa Bikin Umur Kampas Kopling Transmisi Matik Pendek
Sehingga putaran mesin tidak sepenuhnya terlepas sehingga gigi persneling akan sulit dipindahkan.
"Jika tekanan sama sekali tidak ada, saat tuas persneling dimasukkan dengan paksa biasanya mobil akan terasa entakan ke depan dan mesin akan mati," tutup Andy yang posisi bengkelnya ada di Banjir Kanal Timur (BKT), Pondok Kopi, Jakarta Timur.