Kalau di karakter perkotaan yang padat dan banyak macet, kedua jenis mesin tersebut tak akan terasa berbeda signifikan.
Power delivery yang melimpah umumnya baru terasa saat mesin berkitir di rpm tinggi, sementara di perkotaan yang karakternya stop and go, mesin justru kerap hanya bisa di rpm rendah.
Nah mesin SOHC ini efisien untuk rpm rendah, karena umumnya SOHC punya karakter torsi yang besar sehingga cocok untuk stop and go.
Sampai sini, kesimpulan sementaranya adalah SOHC cocok untuk perkotaan, sementara kalau touring DOHC pasti lebih ngisi powernya karena punya empat katup.
Baca Juga: Motor 2-tak Pakai Mesin SOHC atau DOHC? Kalau Bingung Jawabnya, Simak Penjelasannya Nih...
Tapi, saat ini mesin SOHC pun mengalami banyak inovasi, misalnya SOHC milik Yamaha V-Ixion MX King, atau All New R15 yang sudah dibekali empat katup seperti DOHC.
Dengan begitu SOHC justru bisa unggul dalam hal perawatan karena komponennya tidak sebanyak DOHC.
Selain itu bahan bakar juga bisa lebih irit dibanding DOHC.