GridOto.com - Memasuki akhir September, sejumlah wilayah di Indonesia mulai sering diguyur hujan.
Saat musim hujan, masih banyak ditemui pengendara motor yang berkendara sambil membawa payung.
Menurut Andry Berlianto, Praktisi Defensive Driving dan Defensive Riding Indonesia, perilaku tersebut dapat membahayakan pengendara itu sendiri ataupun pengguna jalan lainnya.
"Aerodinamika kendaraan pasti akan banyak terganggu, karena alur angin jadi seperti tak tentu arah," buka Andry saat dihubungi GridOto.com, Kamis (24/7/2020).
Baca Juga: Street Manners: Sebenarnya Kendaraan Milik Siapa Saja yang Bisa Dapat Pengawalan Polisi?
Lebih lanjut, ia mengatakan handling pengendara juga akan berkurang, dikarenakan satu tangannya dipakai untuk memegang payung.
Sehingga, refleks pengemudi akan berkurang dan membahayakan dirinya sendiri.
"Aktivitas multitasking pasti akan mengacaukan fokus pengendara, karena fokus mereka terpecah. Hal ini akan menimbulkan risiko kecelakaan," tuturnya.
Meski payung dipegang oleh pembonceng, Andry mengatakan tetap berisiko kecelakaan.
Baca Juga: Street Manners: Kenali Bahaya Gejala Power Skids dan Cara Mengatasinya
"Sama saja, karena yang membonceng seperti rider kedua. Meski rider utama memegang setang, tetap akan tidak fokus ketika payung bergoyang tertiup angin," ucapnya.
Selain itu, gerakan payung tertiup angin juga akan membuat pembonceng makin banyak bergerak.
Makin kencang kendaraan makin tertiup payung tersebut sehingga boncenger jadi tidak stabil dan menganggu keseimbangan motor.
Oleh sebab itu, jangan pernah mengendarai motor sambil membawa payung ya, itu jelas hal yang sia-sia karena tetap saja basah kehujanan!