Asosasi Sebut Pendapatan Ojek Online Belum Stabil Meski Boleh Bawa Penumpang

Naufal Shafly - Sabtu, 12 September 2020 | 21:15 WIB

Ilustrasi ojek online (ojol) (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Asosiasi ojek online GARDA Indonesia, mengaku khawatir jika nantinya ojol kembali dilarang mengangkut penumpang.

Bukan tanpa sebab, Ketua Presidium GARDA Indonesia, Igun Wicaksono, mengatakan ojol bisa kehilangan 70-80 persen penghasilannya.

"Sampai saat ini penghasilan teman-teman driver juga masih belum stabil. Nah, kalau nanti dilarang bawa penumpang lagi, bagaimana pemasukan mereka?" ucap Igun kepada GridOto.com, Sabtu (12/9/2020).

Seperti yang diketahui bersama, pada PSBB periode pertama 10 April 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang ojek online mengangkut penumpang.

Baca Juga: PSBB Jakarta Kembali Diperketat, Asosiasi Ojek Online Khawatir Larangan Bawa Penumpang

Lalu, ojek online kembali diperbolehkan mengangkut penumpang sejak masa PSBB Transisi, 8 Juni 2020.

Igun mengatakan, sejak PSBB Transisi hingga saat ini, pemasukan dari pengemudi ojek online belum kembali seperti sebelum adanya pandemi.

"Meski sudah boleh angkut penumpang, pendapatan rekan-rekan ojol belum 100 persen. Mungkin baru 50 persen kira-kira," ungkap Igun.

"Kenapa begitu? Karena penumpang mahasiswa dan pelajar belum beraktivitas. Selain itu, beberapa perkantoran juga kan masih ada yang WFH," imbuhnya.