GridOto.com - Toyota Starlet menggunakan timing belt sebagai sistem penghubung antara kruk as dengan canshaft atau noken as.
Timing belt atau sabuk karet bergerigi ini pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan rantai keteng.
Selain usia pakai, kerusakan pada timing belt juga bisa disebabkan oleh faktor lain.
Seperti dijelaskan oleh Tyo Mubarok, selaku owner Kandang Abutak yang merupakan bengkel spesialis Toyota Starlet di Cikarang Barat, Jawa Barat.
Baca Juga: Minat Boyong Toyota Starlet? Wajib Cek Bagian Ini Biar Enggak Menyesal
"Faktor yang menyebabkan timing belt rusak itu karena ada kebocoran seal noken as atau seal kruk as," terang Tyo saat GridOto.com temui di bengkelnya belum lama ini.
"Kalau seal tersebut ada yang bocor, otomatis timing belt terguyur oli mesin, Itu bisa bikin umur timing belt lebih pendek," sambungnya.
Ia pun menyarankan untuk selalu rutin mengecek area timing belt, pastikan kondisinya kering dan jangan sampai ada kebocoran oli.
Selain itu, pemilik hatchback besutan Toyota ini juga wajib mengetahui histori kapan penggantian terakhirnya.
Baca Juga: Toyota Starlet Lahir Kembali dan Dijual di Afrika Selatan, Tapi Kok Mirip Suzuki Baleno?
Pasalnya jika timing belt telat diganti dan dipaksakan untuk bekerja, efeknya bisa sangat fatal.
"Karena kalau timing belt putus lumayan babak belur, pelatuk klep bisa patah, klepnya bisa bengkok, noken as juga bisa patah," papar Tyo.
"Untuk pergantian timing belt diusahakan satu set dengan tensioner kecil dan tensioner besarnya," jelasnya lagi.
Tyo menjelaskan, waktu penggantian timing belt ini idealnya empat tahun atau 35 ribu kilometer, mana yang tercapai lebih dulu.
Baca Juga: Wow Toyota Starlet Terlahir Kembali, Dibangun Dari Basis Ini
"Makanya kalau habis ganti timing belt, biasanya ada label pengingat, kapan terakhir penggantian, jadi ada catatan tanggal dan kilometernya," ucapnya.
Tyo menambahkan, harga timing belt Toyota Starlet yang orisinal sendiri dibanderol Rp 480 ribu.