GridOto.com - Juara dunia MotoGP 2 kali, Casey Stoner, tidak mengakui MotoGP 2020 sebagai ajang kejuaraan dunia.
Menurut Stoner, MotoGP musim 2020 sulit dipaksakan untuk disebut sebagai kejuaraan dunia karena beberapa alasan.
"Kupikir fantastis balapan masih bisa diadakan dan semua berjalan sebagus seperti yang kita semua baangkan," kata Stoner dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Sayangnya, untuk beberapa hal aku punya pendapat sendiri. Pertama, sulit menyebut ajang ini sebagai kejuaraan dunia tahun ini," jelasnya.
Baca Juga: Tiga Kali Absen Podium, Fabio Quartararo Bertekad Balas Dendam di MotoGP San Marino 2020
Venue balapan merupakan salah satu aspek yang paling disoroti Stoner.
"Kau lakukan 2 balapan di sirkuit yang sama, dan jika pemilihan sirkuitnya lebih cocok ke salah satu maka akan jadi keuntungan besar," ungkap pembalap asal Australia ini.
"Dan mereka semua tak benar-benar keliling dunia," tegas Kurri-Kurri Boy.
Selain itu, Stoner juga menyoroti soal absennya Marc Marquez.
"Kupikir tanpa Marc di sana, jujur saja, tak ada pemimpin saat ini. Kau bisa lihat dari hasilnya, orang-orang bisa naik podium tertinggi. Marc adalah pemimpin sejati dan membawa kejuaraan di level lain," ungkap Stoner.
"Saat aku dulu, ada aku, Valentino, Jorge, dan Dani yang selalu di depan, yang memperketat persaingan. Saat ini mereka tidak punya pembalap yang bisa melakukannya, yang mana itu Marc, dan pertunjukan yang selalu kau tonton secara konsisten di setiap weekend," lanjutnya.
Stoner merasa MotoGP 2020 sangat aneh dan berbeda soal kejuaraannya.
Adanya 2 balapan di sirkuit sama membuat sensasi dan ciri khas MotoGP jadi beda rasanya.
"Karena musimnya sangat padaat, 2 balapan di tiap sirkuit, seolah mereka tak apa mendapat hasil kurang karena masih ada pekan kedua. Ini kejuaraan yang jelas sangat berbeda, dan seperti tercampur-campur," tegasnya.