Kadishub DKI : Jangan Sampai Kendaraan Listrik Hanya Hangat Tahi Ayam

M. Adam Samudra - Selasa, 8 September 2020 | 21:18 WIB

Salah satu bus listrik tipe single low entry tipe K9 yang di uji coba selama 3 bulan kedepan untuk melayani warga keliling Balai Kota-Blok M secara gratis. (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Sebagaimana diketahui kendaraan listrik menjadi topik hangat baik yang diinisiasi oleh pemerintah atau pengusaha. 

Disisi lain, di Indonesia sendiri kendaraan listrik telah mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Tentu hal ini menjadi upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor.

Hal itulah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, pada virtual Workshop Kesiapan Industri Electric Vehicles, Selasa (8/9/2020).

Baca Juga: BI Beri DP 0% Untuk Kredit Kendaraan Listrik, Toyota Minta Kejelasan? Ini Alasannya

"Seperti kita ketahui bahwa emisi kendaraan memiliki dampak negatif terhadap kesehatan dan perubahan iklim. Sehingga ini sudah sewajarnya menjadi perhatian. Kami dari Pemprov DKI Jakarta terus suport implementasi kendaraan listrik di Jakarta," sambungnya.

Menurut Syafrin, saat ini di Jakarta sedang uji coba bus listrik dengan trayek Balai Kota hingga Blok M.

Sehingga diharapkan melalui uji coba ini dapat diketahui hasil yang postif yakni diantaranya cara oprasional bus listrik yang baik.

"Yang paling penting dalam uji coba ini tentu kami juga ingin meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum dengan kelebihan yang ditawarkan," ungkapnya.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Dapat Relaksasi Kredit DP 0 Persen, Toyota Astra Finance Sambut Positif, Begini Komentarnya!

Syafrin menambahkan, jangan sampai penerapan kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik menjadi 'anget-anget tahi ayam.

"Dalam rangka memperbaiki kualitas udara Jakarta kita meluncurkan bus dengan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG)."

"Tapi kemudian dukungan yang didapatkan oleh Jakarta terhadap implenmentasi ini boleh dibilang semuanya hanya panas panas tahi ayam," pesannya.

Menurut Syafrin, untuk memajukan kendaraan listrik diperlukan komitmen yang kuat.

Tidak hanya dari pemerintah tetapi juga komitmen pelaku usaha dan stekholder lainnya agar implementasi bus listrik ini tidak hangat-hangat tahi ayam.

"Kami berharap implementasi kendaraan listrik di Jakarta khususnya itu dapat segera terealisasi secara masif," tutupnya.