EDUWEEK Kelas Otomotif, Ternyata Optimalisasi Penjualan Lewat Instagram Bisa Pakai Cara Ini Sob!

Muhammad Mavellyno Vedhitya - Jumat, 4 September 2020 | 21:35 WIB

Gelaran EDUWEEK dengan temat optimalisasi Instagram untuk jualan (Muhammad Mavellyno Vedhitya - )

GridOto.com - Grid Network menyelenggarakan sebuah festival online, EDUWEEK, pada 4-6 September 2020, pukul 10.00-17.00 WIB.

EDUWEEK sendiri memberikan wawasan, keahlian, dan ilmu pengetahuan yang bisa digunakan oleh anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Pemirsa dapat menggunakan platform Zoom Webminar untuk mengikuti festival edukasi ini.

Pada gelaran pertama ini (4/9/2020), festival online EDUWEEK mengusung tema optimalisasi Instagram untuk jualan.

Baca Juga: Hobi Restorasi Motor Jadul Bisa Jadi Investasi: Simak Caranya di Kelas EDUWEEK MOTOGARAGE, Gratis!

Sampai hari ini, Instagram mencatat ada 63 juta account dari Indonesia.

Namun, bisa dibilang pemilik aslinya tidak sebanyak itu karena ada banyak orang yang memiliki lebih dari satu account Instagram.

Akan tetapi, jumlah tersebut bisa dibilang cukup banyak, karena lebih banyak daripada jumlah penduduk Negara Singapura.

Wicaksono, Social Media Specialist, menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk mengoptimalisasi penjualan otomotif lewat Instagram.

Baca Juga: Ingin Jualan Online Dari Hobi Otomotif? Yuk Ikuti Kelas EDUWEEK, Acaranya Gratis Sob!

"Instagram bisa juga disebut sebagai pasar yang sangat hiruk pikuk, karena penggunanya menggunakan Instagram untuk berbagai keperluan dan salah satunya yang cukup banyak dilakukan adalah berjualan atau bertransaksi," ujar Wicaksono saat Zoom Webminar EDUWEEK, pada Jumat (4/9/2020).

Lantas, bagaimana cara efektif berjualan di Instagram dengan banyaknya persaingan?

Wicaksono melihat bahwa di Instagram sendiri terdapat dua kelompok yang menggunakan Instagram untuk berjualan.

"Kelompok pertama adalah kelompok yang memakai accountnya untuk membagikan konten-konten bagaikan sebuah katalog belanja," kata Wicaksono.

Baca Juga: Tingkatkan Pengetahuan Lewat EDUWEEK Grid Network, Berikut Rangkaian Acaranya

"Jadi yang ada di sana adalah nama barang, fotonya, harganya, dan bagaimana caranya, ini banyak sekali saya lihat account-account yang berjualan dengan cara seperti ini," sambungnya.

Selain itu, ada juga account-account yang berjualan dengan cara berbeda.

Mereka memang tetap memajang barang yang dijual, tapi caption-nya tidak semata-mata hanya menyebutkan harga barang, nama barang dan bagaimana cara membelinya.

"Ada value lebih yang mereka tambahkan, saya melihat bahwa masing-masing account punya cara yang berbeda," jelasnya.

Baca Juga: Tingkatkan Pengetahuan Lewat Program EDUWEEK Grid Network, Gratis Lho

Nah salah satu cara efektif yang bisa digunakan adalah menggunakan narasi atau story telling.

"Menggunakan story telling sebagai salah satu cara untuk berjualan di Instagram cukup efektif," sebutnya.

Lebih lanjut, Wicaksono mengatakan kalau digital marketing atau sales terutama di media sosial termasuk di Instagram mengenal beberapa tahapan.

Tahapan tersebut adalah awareness, interest, decision, dan Action.

Baca Juga: Satu Lagi Nih Modifikasi Toyota Avanza Gaya Minimalis Punya Driver Taxi Online

Jadi, sebelum kita menjual atau menawarkan sesuatu ada baiknya audience atau calon konsumen mengetahui terlebih dahulu siapa kita, apa produk kita, kenapa harus memilih produk kita, dan seterusnya.

Tujuannya adalah untuk menimbulkan ketertarikan audience.

"Akan tetapi, setelah calon pembeli tau tentang produk atau jasa kita dan tertarik, baru kita bisa membuat konten-konten yang sifatnya mendorong orang untuk membuat keputusan atau memilih untuk membeli atau tidak membeli, dan yang terakhir adalah terjadinya transaksi," jelas Wicaksono.

Menurutnya, ini adalah sebuah accounting yang umum dilakukan oleh para marketing, baik di dunia online maupun offline.

Baca Juga: Sukses Digelar, IOOF 2020 Hasilkan Exposure Besar Buat Honda!

"Yang menarik sebetulnya sekarang dengan menjamurnya sosial media yang digunakan untuk berjualan, ada beberapa taktik yang harus dilakukan oleh kita sebagai penjual," katanya lagi.

Pertama, kita harus mengetahui terlebih dahulu konsumen kita itu siapa.

Pastikan terlebih dahulu konsumen yang kita incar itu orang-orang muda, matang, backgroundnya tinggal di kota, pekerjaannya apa, atau seperti apa.

"Tujuan mengenali konsumen adalah untuk menentukan gaya konten kita," tuturnya.

Baca Juga: Mandiri Tunas Finance Puji Gelaran IOOF 2020, Banyak Dampak Positifnya Sob!

Pasalnya, membuat suatu konten yang relevan dan informatif, punya nilai tersebul bagi calon konsumen.

Setidaknya dengan sosial media kita bisa menyesuaikan spesialisasi kita itu apa.

Jika di bidang otomotif, kita harus paham betul apa yang dimaksud komponen di otomotif dan lain sebagainya.

Lebih penting lagi setelah membuat konten adalah membagikan konten tersebut di platform yang kita pilih yakni Instagram.

Baca Juga: Platform Digital Mitsubishi Menorehkan Hasil Positif Selama IOOF 2020

"Membagikannya juga sebaiknya dengan cara yang menggunakan teknik cerita atau story telling," sebutnya lagi.

Tentu saja konten-kontennya juga harus variatif dan tidak hanya teks saja sob.

Bisa juga seperti menggunakan foto, video, atau gabungan dari keduanya.

"Yang tidak kalah penting, kita juga harus membangun yang namanya komunitas, karena komunitas ini yang akan menjadi cikal bakal royal customer atau pelanggan setia," tandasnya.