GridOto.com - F1 Belgia 2020 kemarin diwarnai dengan insiden kecelakaan yang melibatkan Antonio Giovinazzi dan George russell.
Antonio Giovinazzi mengalami oversteer saat melaju di lap ke-11, hingga akhirnya menabrak pembatas sirkuit.
Akibatnya, mobil pembalap Alfa Romeo itu rusak parah hingga serpihan bodi berserakan ke tengah lintasan.
Meski demikian, hanya safety car yang dikerahkan sebagai tanggapan atas kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Balapan F1 Belgia 2020, Ferrari Cetak Rekor Terburuk Dalam Satu Dekade Terakhir
Race Director Formula 1, Michael Massi, menjelaskan kenapa red flag tidak diperlukan dalam insiden tersebut.
“Red Flag adalah salah satu dari banyak fitur keamanan yang digunakan dalam balapan, termasuk Safety Car dan Virtual Safety Car," ujar Michael Masi, seperti dikutip dari PlanetF1.com.
"Para marshal membersihkan serpihan kecelakaan dengan baik dan cepat, jadi red flag tidak diperlukan," sambungnya.
Masi menambahkan, pihaknya terus memantau di sekitar area terjadinya kecelakaan untuk melakukan peningkatan keselamatan di lintasan.
Baca Juga: Kena Sial di F1 Belgia 2020, George Russell Cuma Bisa Pasrah
"Setiap kali terjadi insiden, FIA selalu mencoba meningkatkan keamanan dan ini bukan cuma masalah di sikruit Spa-francorchamps," terang Masi.
George Russell yang turut terlibat insiden tersebut mengatakan, sangat bersyukur dengan teknologi Halo sebagai pelindung kokpit yang mulai digunakan pada 2018.
"Aku merasa lebih aman dengan teknologi halo yang ada di mobil F1 saat ini. Melihat ban besar itu datang ke arahku sangat menakutkan," papar pembalap Williams itu.
Fitur halo sempat menjadi perdebatan, karena dinilai menghalangi jarak pandang kamera yang terpasang di mobil F1.
Namun dengan insiden tersebut, fitur halo ini jadi salah satu fitur keselamatan penting dalam balapan Formula 1.