GridOto.com - Ubah motor trail semacam Kawasaki KLX150L atau Honda CRF150L menjadi supermoto enggak cuma ubah tampang.
Misalnya ganti pelek jadi ring 17 atau mengganti sepatbor depan yang lebih kecil dan disesuaikan ukuran ban saja.
Ukuran gear bawaan motor juga harus diubah, tujuannya agar motor lebih nyaman dan sesuai saat digunakan di jalan raya.
"Ada dua kebutuhan berbeda, dari lahir Honda CRF150L atau Kawasaki KLX 150 didesain sebagai besar untuk melibas medan off road," buka Zarkem, owner Bakul Gear, toko yang menjual aneka gear dan rantai kepada GridOto.com pada Sabtu (29/08/2020).
Baca Juga: Daftar Harga Ban Ring 17 Buat Motor Sport 150 cc, Mulai Rp 290 Ribu
"Sehingga karakter Honda CRF150L atau Kawasaki KLX 150 lebih menonjolkan akselerasi (putaran mesin bagian bawah yang enteng," tambahnya.
Sebagian pengguna atau bikers yang mengubah motor trailnya jadi supermoto digunakan untuk kendaraan harian.
"Sedangkan kalau diubah jadi supermoto kebutuhannya berbeda, sebagian besar digunakan untuk jalan raya, apalagi kalau buat harian, jarang digunakan untuk menanjak curam," papar Zarkem.
"Akselerasi butuh, apalagi kalau bikersnya stop n go. Tapi harus diseimbangkan dengan top speed biar enggak keteteran," papar Zarkem saat dihubungi melalui pesan singkat.
Baca Juga: Cuma Modal Magnet di Kabel Busi, Topspeed Motor Bertambah 10 KPJ?
Untuk menyeimbangkan antara akselerasi dan topspeed Zarkem menyarankan untuk ubah ukuran gir belakang.
"Biasanya motor trail seperti Honda CRF150L dan Kawasaki KLX 150 itu punya gir belakang dengan ukuran yang lebih besar daripada ukuran motor sport bahkan bebek," papar Zarkem.
"Saat diubah jadi supermoto, ganti gear belakang yang matanya lebih sedikit, turunkan 4 sampai 5 mata," tambahnya.
Padahal biasanya untuk mengejar topspeed motor pada umumnya hanya menurunkan 1 sampai 3 mata.
Baca Juga: Mesinnya Mirip, Ternyata Segini Perbedaan Performa Mesin Honda CRF150L dengan CB150 Verza
"Ya tujuannya untuk memperingan putaran mesin dari tengah ke atas sehingga raihan topspeednya jadi lebih tinggi," jelas Zarkem.
"Cuma jangan kaget ya kalau putaran bawah enggak seagresif pakai gear belakang bawaan," tutur pria yang tokonya berada di Jalan Cijingga 1, Serang, Cikarang Selatan.