GridOto.com - Sistem pendinginan pada mobil menggunakan fluida atau yang biasa kita kenal dengan air radiator.
Air radiator ini bertugas menyerap panas mesin dan membuangnya di kisi-kisi radiator.
Walau hanya bersirkulasi tapi air radiator juga memiliki umur pakai
Air radiator yang kurang bagus atau kualitasnya sudah menurun akan mengurangi efektifitasnya dalam menyerap dan membuang panas mesin.
Oleh karena itu dibutuhkan penggantian secara berkala agar kemampuan meredam panas pada air radiator tetap baik.
Baca Juga: Akibat Mesin Overheat, Komponen Ini Bisa Rusak dan Harus Ganti Baru
"Anjuran dari pabrikan air radiator diganti setiap 40.000 km sekali," buka Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot.
"Bila melewati batas penggantian pastinya kualitas air radiator akan menurun," tambahnya.
Salah satu indikasi pada mesin adalah mudah terjadi overheat.
Bila mesin sudah mengalami overheat maka akan terjadi kerusakan serius pada komponen di dalamnya.
Namun, bukan hanya itu air radiator yang telat diganti juga akan memunculkan endapan di bagian kisi-kisi radiator dan water jacket.
Baca Juga: Pasang Tutup Radiator Kurang Kencang, Siap-siap Terima Risiko Ini
Endapan seperti kerak ini akan muncul dan menutup jalur air radiator
Endapan seperti kerak ini akan muncul dan menutup jalur air radiator bersirkulasi.
"Sudah pasti efeknya air radiator bisa mampat dan penyerapan panas pada mesin bisa terhambat," wantinya.
Malah dalam keadaan yang sudah sangat parah bagian jalur air pada radiator bisa mampat dan mau enggak mau radiator harus diganti dengan yang baru.