GridOto.com - Tidur sesaat atau microsleep ketika mengemudi akibat kelelahan saat di perjalanan sangat mungkin terjadi dan bisa membahayakan.
Pengemudi biasanya menahan rasa kantuk dan lelahnya dengan mendengarkan lagu dari perangkat hiburan yang ada di kendaraan.
Namun menurut pakar safety, cara tersebut nampaknya tidak terlalu efektif untuk mengatasi microsleep lho sob.
"Mendengarkan musik biasanya dilakukan pengemudi untuk menghilangkan rasa bosan selama perjalanan. Sah-sah saja mendengarkan musik, tapi jangan berlebihan," ujar Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) saat dihubungi GridOto.com, Kamis (20/8/2020).
Baca Juga: Street Manners: Waspada Bahaya Gejala Microsleep Saat Mengemudi
Menurut Jusri, mendengarkan musik selama berkendara bisa membuat pengemudi terbuai.
Selain itu, kondisi terbuai juga bisa tercipta dari kenyamanan di dalam kendaraan.
"Misalnya penggunaan AC mobil serta kekedapan kabin, itu dapat membuat pengemudi terlalu nyaman," katanya.
Untuk itu, Jusri menyarankan pengemudi hanya sesekali saja mendengarkan musik.
Baca Juga: Sudah Pada Tahu Belum? Peugeot 3008 dan 5008 Varian Allure Plus Punya Fitur Keselamatan Saat Microsleep
"Supaya tidak terbuai, mendengarkan sesekali saja, jangan terus menerus sepanjang perjalanan," sebut Jusri.
Lebih lanjut, Jusri menyarakan untuk menetapkan waktu berkendara selama perjalanan.
Jika menempuh perjalanan yang jauh, dapat diatur untuk setiap delapan jam perjalanan bisa istirahat selama dua jam.
Pasalnya, menurut Jusri obat paling ampuh jika muncul gejala microsleep adalah beristirahat dan tidur sejenak.
Baca Juga: Diduga Sopir Microsleep, Toyota Innova Kadispora Semarang Tabrak Truk, Yuk Cegah Microsleep dengan Cara Ini!
"Caranya segera cari tempat beristirahat yang aman, seperti SPBU atau rest area kalau di dalam tol, kondisi tubuh tidak boleh lelah saat berkendara, sangat berbahaya," tandas Jusri.
Ingat ya sob, selalu jaga keselamatan selama berkendara.