Selain Johann Zarco, Ada Pembalap Lain yang Kena Semprot Valentino Rossi Karena Terlalu Agresif di MotoGP Austria 2020

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 19 Agustus 2020 | 17:05 WIB

Valentino Rossi juga sebut Brad Binder terlalu agresif (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Selain Johann Zarco, ada pembalap lain yang menurut Valentino Rossi terlalu agresif di MotoGP Austria akhir pekan lalu, Minggu (16/8/2020).

Sosok tersebut adalah Brad Binder, pemenang seri sebelumnya di Brno, Ceko.

Binder harus mengawali balapan dari posisi 17, namun ia berhasil mengakhirinya dengan finis di posisi empat.

Usai balapan, Rossi tak segan membahas insiden yang terjadi di lap kedua, saat dirinya berjibaku dengan Binder memperebutkan posisi tujuh.

Baca Juga: Data Telemetri Motor Terungkap, Johann Zarco Terbukti Sengaja Celakai Morbidelli?

Setelah start kedua, pembalap berusia 25 tahun itu berada tepat di belakang Rossi dan menyalip di lap berikutnya.

Binder melakukan overtaking dengan sangat agresif tanpa menyisakan ruang, sehingga Rossi harus melebar.

Sebelum akhirnya pembalap asal Afrika Selatan tersebut bisa finis di posisi empat karena crash yang dialami Pol Espargaro, Miguel Oliveira, dan Alex Rins.

"Balapannya berlangsung dengan baik, aku cukup cepat hingga akhir, Binder punya masalah pengereman dan sangat agresif," ungkap The Doctor dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.com.

"Binder melakukannya, dia mendorongku keluar sampai enam meter. Maksudku dia masuk ke tikungan tanpa memperhitungkannya, dengan kecepatan tinggi yang bisa membuatnya berakhir di gravel," tegasnya.

Baca Juga: Valentino Rossi Mengaku Didorong Brad Binder Sejauh 6 Meter di MotoGP Austria 2020, Apa Katanya?

Juara dunia MotoGP tujuh kali itu pun menilai Binder keterlaluan dan terlalu agresif.

"Kupikir ini lebih dari 'agresif', tapi ya begitulah kejadiannya," ungkap pembalap bernomor 46 ini.

"Sebenarnya kecepatanku bagus, aku balapan dengan baik sampai akhir, jika ada 1 lap lagi mungkin aku bisa melewati Binder. Ini bukan trek ideal buat Yamaha, karena kami kalah top speed. Di kualifikasi, dengan ban baru, kami punya pembalap top, tapi di balapan beda, karena kalah di trek lurus," tuntasnya.