GridOto.com - Ledakan dahsyat yang menggucang Kota Beirut Lebanon menyisakan kesedihan.
Ribuan orang dilaporkan mengalami luka-luka, banyak bangunan yang rusak, dan deretan mobil berserakan.
Begitu juga dengan rumah eks Chief Executive Officer (CEO) Renault-Nissan, Carlos Ghosn yang dikabarkan rusak dalam ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020).
“Kami baik-baik saja, tetapi rumahnya telah hancur. Seluruh Beirut telah dihancurkan,” ungkap Carol Gon, istri Carlos Ghosn kepada media asal Brasil, Estadão dikutip dari Tellerreport.com.
Baca Juga: Ada Ledakan di Pabrik Honda Suzuka Jepang, Dua Karyawan Alami Luka Bakar Serius
Disebutkan bahwa rumah Ghosn berada di kawasan kelas atas Achrafieh.
Lokasi itu terletak sekitar 5 km dari pusat ledakan.
Lebih rinci, Carol Gon mengaku bahwa jendela dan pintu rumah rusak.
Sementara dalam video yang beredar di Twitter, salah satunya @RT_com tampak sejumlah mobil tertimpa reruntuhan bangunan dan pohon.
A scene from a disaster movie? No, this is Beirut now. #BeirutExplosion #LebanonExplosion #Lebanon #Beirut
— RT (@RT_com) August 4, 2020
MORE: https://t.co/k001zUvFum pic.twitter.com/wAKbAx54VO
Baca Juga: Mengerikan! Sebuah Mobil Tabrak Pembatas Jembatan Dan Tersangkut, Ternyata Masih Ada Orangnya
Banyak di antaranya terlihat rusak parah terutama pada bagian kaca mobil yang pecah maupun bodi yang penyok.
Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjadi penyebab insiden tersebut.
Akibatnya, sedikitnya 73 orang dilaporkan meninggal dunia dan sekitar 3.700 lainnya luka-luka.
Sebagai informasi, Carlos Ghosn merupakan mantan bos Renault dan Nissan yang tersandung skandal keuangan di Nissan.
Baca Juga: Kayak Film Action, Begini Cara Mantan Presiden Nissan Kabur dari Rumah Tahanannya di Jepang!
Ia diduga menggelapkan sekitar 3,25 juta Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 47,4 miliar dari dana kepresidenan Renault, yang digunakan untuk membayar bonus (kurs 1 Dolar AS = Rp 14.588,50 per Rabu, 5 Agustus 2020).
Pria kelahiran Brasil itu memiliki tiga kewarganegaraan, yakni Brasil, Lebanon, dan Prancis.
Pada akhir 2019 lalu, Ghosn melarikan diri dari Jepang ke Beirut, Lebanon.