Seken Keren: Berpotensi Merusak Mesin, Jangan Coba-coba Kasih BBM Seperti Ini ke Nissan Serena C26

Naufal Shafly - Sabtu, 1 Agustus 2020 | 18:20 WIB

Nissan Serena C26 tipe Highway Star (HWS) (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Nissan Serena C26 sejatinya merupakan mobil dengan mesin yang kuat, asalkan perawatannya tepat.

"Mesin sih sejauh ini aman-aman aja, kuncinya adalah servis rutin dan ganti oli," buka Ari Hidayat, Kepala Bengkel Spesialis Nissan, Jasmin Motor BSD, saat ditemui GridOto.com belum lama ini.

Agar mesin tetap prima, selain dengan perawatan rutin, Ari mengatakan pemilik jangan memberikan BBM jenis Premium ke Nissan Serena C26.

"Jangan sekali-kali pakai bensin Premium, karena dia kan standar RON minimumnya harus pakai RON 91, berarti dia harus pakai Pertamax (RON 92)," ungkap Ari.

Baca Juga: Seken Keren: Pilihan High MPV Harga di Bawah Rp 200 Juta, Auto Kelihatan Kayak Sultan!

Jika mengacu pada nilai RON yang direkomendasi pabrikan, itu berarti Nissan Serena juga tidak boleh menggunakan BBM jenis Pertalite (RON 90).

Berdasarkan pengalamannya beberapa tahun lalu, Ari mengatakan ada konsumennya yang mesin mobilnya tidak bisa hidup karena sering menggunakan BBM Premium.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata ada deposit carbon yang mengendap di ruang bakar, efek dari menggunakan BBM dengan oktan rendah.

Rizky Septian/GridOto.com
Ilustrasi Mesin Nissan Serena C26

"Serena C26 kan mesin bensin tapi sistemnya direct injection, semprotan injectornya langsung ke ruang bakar. Jadi saat itu carbon-nya berkerak di ruang bakar, dan kebetulan keraknya nutupin nozzle injector, jadi mesinnya enggak bisa hidup," kata Ari.

Baca Juga: Seken Keren: Sejarah Nissan Serena, High MPV dengan Cita Rasa Mewah

Sebenarnya, masalah seperti ini bukan hanya bisa terjadi di Serena C26, tetapi semua mobil berpotensi mengalami kejadian serupa jika terlalu sering menggunakan bahan bakar dengan oktan atau RON yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan.

Jika terlalu sering menggunakan BBM yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan, efeknya pembakaran di dalam mesin tidak akan sempurna.

Sisa dari pembakaran yang tidak sempurna ini bisa menimbulkan kerak ataupun carbon di dinding mesin.