GridOto.com - Demi menghindari ulah mekanik nakal, pemilik kendaraan perlu waspada saat melakukan servis ke bengkel.
Sebab jika tidak waspada, mekanik nakal bisa saja mengambil sisa oli mesin yang dibeli konsumen untuk dicampur dengan sisa oli yang didapat dari konsumen lainnya.
Contohnya, pemilik mobil membeli oli mesin kemasan 4 liter dan hanya dipakai 3,5 liter di mobilnya.
Nah sisa oli 0,5 liter tersebut, bakal dicampur dengan sisa oli lain untuk dijual lagi kepada konsumen.
Baca Juga: Oli Mesin Mobil Bisa Masuk Air Lewat Jalur Ini, Harus Waspada Sob
Selain itu, oli mesin dengan berbagai spesifikasi misalnya SAE 5W-30 yang dicampur dengan oli dengan SAE lain seperti 5W-40 dan 0W-20 juga dinilai bakal memberikan efek yang membahayakan berbagai komponen di dalam mesin.
Tapi efek seperti apa yang akan diterima pemilik mobil jika memakai oli campuran dari ulah oknum tak bertanggung jawab ini?
Ari Hidayat, Kepala Bengkel spesialis Nissan, Jasmin Motor BSD di Tangerang Selatan mengatakan, dampak memakai oli campur pastinya membuat ruang bakar menjadi kotor.
"Kalau mesin pakai oli yang dicampur-campur dengan spek berbeda dan enggak sesuai standarnya, biasanya ruang bakar bakal kotor dan oli di dalam mesin akan seperti berlumpur (Oil Sludge), nah gejala dalaman mesin berlumpur ini sama seperti mobil yang jarang banget atau telat ganti oli misalnya ganti oli setahun sekali," ujar Ari kepada GridOto.com, Rabu (30/7/2020).
Ia mengungkapkan, mesin yang berlumpur karena oli campur dapat menyebabkan berbagai part di ruang bakar mengalami kerusakan.
Baca Juga: Buat Patokan, Ganti Oli Mesin Motor Ikut Masa Pakai atau Jarak Tempuh?
"Kalau sudah berlumpur, dampak paling parahnya bisa turun mesin. Banyak juga part di dalam mesin yang rusak, misalnya pompa oli, bearing-bearing, seher pasti kena dan banyak part lainnya," jelas Ari.
Sementara langkah turun mesin atau overhoul yang mau enggak mau harus dilakukan, pastinya menelan biaya yang menguras kantong sob.
"Kerugian dari oli campur yang bikin turun mesin, kalau kerusakannya ringan sekitar Rp 7 jutaan untuk MPV kayak Nissan Livina. Ganti Crankshaft bisa Rp 10 jutaan, apalagi di bengkel resmi cost-nya pasti lebih besar lagi," ungkap Ari.
Ari menambahkan, sifat curiga harus dimiliki pemilik mobil saat melakukan perawatan di bengkel.
Baca Juga: Ini Bahaya Oli Mesin tercampur Air Terhadap Pelumasan Komponen
"Curiga itu perlu, dilihatin saja kerja mekaniknya, karena curiga itu wajar. Dan kalau bisa setelah servis, jangan lupa minta oli sisa atau sparepart bekas yang habis diganti," tutupnya.