GridOto.com - Secara umum, klakson yang paling banyak dipakai di pasaran adalah model keong dan model disc atau akrab disebut klakson pipih.
Yoyon, pemilik bengkel spesialis klakson Batavia Horn, memberikan sedikit penjelasan mengenai keunggulan dan kelemahan masing-masing model.
Jika sobat mau menggunakan klakson yang suaranya nyaring, ia merekomendasikan untuk memilih klakson model keong.
"Kalau klakson model keong, itu biasanya suaranya khas sedan. Kalau yang disc, itu suaranya standar. Model keong itu suaranya lebih kenceng," kata Yoyon saat ditemui di bengkelnya yang beralamat di Jl. Akses UI No. 75, Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Suara Klakson Model Keong Bisa Disetting Volumenya, Tapi Harus Perhatikan Hal Ini!
Sedangkan jika sobat mau membeli klakson yang cenderung memiliki ketahanan lebih kuat, Yoyon menganjurkan memilih klakson model disc.
"Klakson disc itu lebih awet, karena dia gak akan kemasukan air. Nah, kalau keong itu rawan kemasukan air, jadi potensi rusaknya lebih tinggi," ujarnya.
Kalau sudah kemasukan air, biasanya platina pada klakson keong akan mengalami oksidasi alias berkarat.
"Kerusakan kayak gitu bisa diservis, itu harus dibersihkan dan dibongkar," kata Yoyon.
Baca Juga: Klakson Enggak Bunyi saat Dipencet? Coba Deh Periksa 4 Bagian Ini
Untuk biayanya, tergantung dari tingkat kesulitan dan seberapa besar kerusakan masing-masing klakson.
"Kalau harus sampai dibongkar, itu kisaran harganya Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribuan," ucap Yoyon.
Sedangkan, jika kerusakannya hanya berupa suara sember akibat kemasukan air, biaya servisnya berkisar di angka Rp 20 ribu.