Terapkan Sistem Pembayaran Non-Tunai, Isi Nitrogen di My Nitro Langsung Dapat Cash Back 30 Persen

Wisnu Andebar - Sabtu, 25 Juli 2020 | 16:52 WIB

Outlet My Nitro di Depok, Jawa Barat (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Menggandeng Shopeepay, My Nitro memberikan program menarik bagi  konsumen yang ingin melakukan pengisian nitrogen kendaraannya.

Untuk diketahui, My Nitro merupakan alat pengisian nitrogen berbasis digital dengan keunggulan sistem pembayaran cashless (non-tunai) yang tersebar di minimarket.

"My Nitro saat ini bekerja sama dengan Shopeepay, customer dapat dengan mudah melakukan pembayaran dengan aplikasi tersebut," kata Muchlis selaku Founder dan CEO My Nitro saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Sabtu (25/7/2020).

"Promo yang diberikan seperti cash back sampai dengan 30 persen, ke depannya juga dapat dikolaborasikan dengan sistem pembayaran menggunakan aplikasi MyPertamina," sambungnya.

Baca Juga: Awas! Ini Efek Negatif Mencampur Angin Biasa dan Nitrogen di Ban Motor

Ia menjelaskan, ke depannya juga akan berkolaborasi dengan pihak Gojek Indonesia yang ditujukan untuk para driver Gojek dan Gocar dengan diskon khusus.

Mesin automationnya pun dikembangkan sendiri dengan model yang futuristik dan dapat dioperasikan dengan mudah karena mirip mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Untuk mesin inflator pengatur tekanan udaranya menggunakan Produk Airtec Asia yang pengadaannya disupport oleh PT Hanindo Automotive sebagai mitra strategis My Nitro.

Pengguna tinggal menekan opsi ban mobil atau motor dan menentukan jumlah ban, kemudian melakukan pembayaran dengan berbagai metode pembayaran (cashless).

Baca Juga: Dibanding Angin Biasa, Apa Kelebihan Isi Nitrogen di Ban Motor?

Di antaranya bisa melalui uang elektronik (E-Money, Brizzi, TapCash, Flazz) serta dompet elektronik (Shopeepay, Gopay, LinkAja, OVO, Dana, dan lainnya).

Besaran tekanan angin pun dapat ditentukan sesuai kebutuhan, lalu tinggal menarik selang dan mengisinya sendiri, sangat mudah digunakan dan tentunya memberikan pengalaman menarik bagi konsumennya.

"Sudah saatnya Indonesia bergerak selangkah lebih maju dengan menggunakan perangkat-perangkat yang efisien dalam mengelola bisnis," pungkas Muchlis.