GridOto.com - Banyak beragam cara dilakukan para pemilik mobil dalam menggunakan bahan bakar untuk kendaraannya.
Salah satu kebiasaan yang sering ditemukan adalah mencampur bensin oktan tinggi dengan oktan rendah, seperti Premium dicampur Pertamax.
Apakah kebiasaan campur-campur bensin oktan tinggi dengan oktan rendah ada gunanya atau hanya sia-sia?
"Pada dasarnya pemilik mobil mencampur oktan bensin supaya lebih hemat dengan mendapatkan peningkatan kualitas bahan bakar," buka Reza Sukaraharja, Head of Affiliation Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), Kebayoran Lama kepada GridOto.com.
Menurut Reza, dari sisi kualitas jelas ada peningkatan yang diharapkan dimana senyawa bensin oktan rendah terdongkrak naik saat larut tercampur dengan senyawa bensin oktan tinggi.
"Seperti Premium yang RON 88 sewaktu dicampur Pertamax RON 92, nanti didapatkan nilai tengahnya menjadi RON 90 yang setara Pertalite," terang Reza.
Namun, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) melihat bahwa ada efek samping yang muncul dari pencampuran oktan bensin.
"Bensin oktan tinggi sebenarnya sudah ditambahkan senyawa kimia zat aditif khusus seperti olefin atau benzena," terang Tri kepada GridOto.com.
Penambahan zat aditif dimaksudkan untuk membentuk fungsi sifat deterjenisasi bahan bakar untuk membersihkan ruang bakar dari kerak karbon sehingga menghasilkan pembakaran yang bersih.
Mencampur bensin oktan tinggi dengan oktan rendah dikhawatirkan bisa menurunkan fungsi deterjenisasi dalam proses pembakaran mesin.
"Karena di dalam bensin oktan rendah tidak ada tambahan zat aditif, nantinya malah bisa mengurai senyawa aditif dari bensin oktan tinggi," sebut Tri sambil tersenyum.
Efeknya bahan bakar kurang bisa merontokkan residu karbon dari sisa pembakaran tidak sempurna sehingga tetap terjadi penumpukan karbon di ruang bakar.
"Ditambah akan muncul deposit di saluran bahan bakar yang bisa mengganggu proses pembakaran, kerja mesin jadi tidak optimal," tekan Tri.