GridOto.com – Tanpa dilakukan setting ulang, ini dampak negatif yang bakal terjadi pada saat pakai knalpot racing di motor.
Selain punya tampilan lebih keren, knalpot racing yang bobotnya ringan dan punya jalur lebih plong bikin motor terasa lebih bertenaga.
Kalau hanya pasang knalpot racing tanpa ada penyesuaian bagian lain, risiko kerusakan mesin bakal mengintai motor kesayangan.
“Karena habis ganti knalpot motor langsung lebih enak dikendarai, banyak yang enggak mau repot dan merasa setting ulang asupan bahan bakar tidak lagi diperlukan,” terang Wawan Setiawan, owner bengkel WMC Racing, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Apa Jadinya Jika Pakai Sekring Terlalu Kecil Dari Beban Yang Digunakan?
Hal ini banyak terjadi terutama bagi pengguna motor baru dengan sistem injeksi yang dianggap sudah canggih.
Meskipun jika dites memang ada lonjakan tenaga mesin, hasilnya dipastikan kurang maksimal dan efeknya buruk buat jangka panjang.
“Karena jalur buang lebih plong bikin ruang bakar lebih kering, efeknya motor jadi gampang panas,” yakinnya.
Kalau mesin cepat panas, otomatis tingkat penguapan oli mesin atau cairan pendingin lebih tinggi dan risiko motor overheat atau jebol bisa lebih besar.
Baca Juga: Jadi Favorit, Ini Fitur Keren di Intercom Helm Cardo Packtalk Bold
Ciri ruang bakar kering tersebut bisa dilihat pada warna elektroda busi saat diperiksa berwarna putih.
Pada motor injeksi, pengecekan lebih akurat bisa dengan bantuan alat diagnostic tools atau AFR meter.
Dengan AFR meter akan terlihat perbandingan campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar pada setiap putaran mesin.
Makanya, biar hasil maksimal dan kondisi mesin tetap terjaga, sebaiknya memang lakukan setting ulang pada semburan bahan bakar ke mesin.
Paling mudah memang dengan memasangkan piggyback, sebab ECU bawaan motor dikunci sehingga tidak bisa diatur ulang berbagai parameter yang ada di dalamnya.