GridOto.com – Engine braking merupakan proses pengurangan laju kendaraan dengan memanfaatkan tenaga dari mesin.
Engine braking sangat bermanfaat ketika kita ingin mengontrol kecepatan kita, misalnya di medan turunan, sehingga lebih aman sekaligus mengurangi juga pemakaian komponen rem.
Engine braking pada mobil dengan transmisi manual dapat dilakukan dengan melepas gas dan menurunkan gigi, namun pada mobil dengan transmisi otomatis hal tersebut agak berbeda.
Pada transmisi otomatis, ketika kita melepaskan pedal gas, transmisi justru akan menaikan gigi sehingga mobil tetap melaju pada putaran mesin yang tetap.
(Baca Juga: Cairan Transmisi Manual Juga Perlu Diganti Lho, Begini Caranya)
Hal ini berkebalikan dengan transmisi manual yang akan langsung menurunkan putaran mesin.
Maka dari itu, untuk mengurangi kecepatan pada mobil dengan transmisi otomatis, yang harus dilakukan adalah menginjak pedal rem dan dibantu dengan menurunkan posisi gigi transmisi untuk mendapatkan engine brake.
Namun, hal yang paling penting dan mesti diingat adalah lakukan pemindahan gigi secara bertahap.
Pasalnya, jika proses pemindahan gigi dilakukan tidak bertahap (misalnya langsung 2 posisi lebih rendah) atau di kecepatan masih tinggi, maka bisa mempercepat kerusakan pada transmisi otomatis terutama di bagian kopling.
(Baca Juga: Cairan Transmisi Otomatis Tidak Rutin Diganti, Ini yang Bakal Terjadi)
Kopling rentan mengalami kerusakan karena pada saat engine braking pompa oli transmisi tidak bekerja maksimal atau tidak bertekanan tinggi.
Di saat yang bersamaan, kopling bekerja untuk memindahkan gigi ke posisi terendah secara mendadak tanpa suplai oli transmisi yang cukup.
Lama-kelamaan, hal tersebut dapat menyebabkan kopling sering selip dan aus.