GridOto.com - Pandemi Covid-19 membuat tren belanja secara online semakin populer, terutama saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal itu wajar, karena PSBB sangat membatasi ruang gerak masyarakat dalam beraktivitas, termasuk saat berbelanja spare part atau aksesori untuk kendaraan mereka.
Terlebih marketplace online pun memiliki seleksi produk yang cukup lengkap serta harga yang sangat kompetitif.
Sayangnya, ada saja oknum yang memanfaatkannya untuk menjual 'barang sampah' dengan harga miring yang cukup menggoda.
Baca Juga: Waspada Belanja Barang Sampah Buat Kendaraan di Situs Belanja Online
Barang sampah yang dimaksud cukup beragam, seperti ada yang mengaku barang tersebut orisinal namun dengan gimmick tambahan bekas hasil lelangan, refurbish, ataupun gebox (genuine box).
Fenomena itu pun kerap ditemui oleh para anggota komunitas seperti dari Honda ADV Indonesia (HAI).
“Banyak, bahkan ada yang nyomot foto barang dari toko lain dan enggak malu, udah ada watermark aja tetap dicomot juga,” ujar Yudieprya Praha, selaku Humas HAI Chapter Bekasi kepada GridOto.com (8/7/2020).
Yudie mengatakan, menjadi anggota komunitas sangat berguna untuk mencegah dirinya dan teman-teman di komunitas menjadi korban ‘barang sampah’ dari marketplace online.
Baca Juga: Kata YLKI Soal Barang Sampah Buat Kendaraan yang Beredar Luas di Situs Belanja Online
“Salah satu keuntungan ikut komunitas itu bisa tanya dulu kalau mau beli barang, termasuk recomended atau nggak sellernya, karena siapa tahu udah ada yang kena” ucapnya.
Sentimen serupa diutarakan oleh Andi Kahar, dari komunitas Kawasaki Z Owners Indonesia (KZOI).
“Di KZOI bahkan ada grup sendiri soal jual beli, tujuan utamanya untuk bantu teman-teman yang berjualan, tapi juga untuk saling jaga agar member terhindar dari barang sampah,” ujar Andi kepada GridOto.com.
Terlepas dari komunitas, mereka juga menyarankan agar calon pembeli lebih ‘pintar’ sebelum melakukan pembelian spare part maupun aksesori kendaraan lewat marketplace online.
Baca Juga: Ingat! Pedagang Suku Cadang yang Menjual Barang Sampah Bisa Dihukum
“Kalau gue pribadi selalu bandingin seller dengan toko-toko lain, wajib juga melihat rating toko dan review produk dari pembeli-pembeli sebelumnya,” ujar Yudie.
Ia mengatakan, tiga hal tersebut bisa menjadi acuan utama untuk menghindari seller ataupun oknum yang tidak bertanggung jawab.
Namun, reputasi toko yang baik tetap tidak bisa dijadikan jaminan mutlak, apalagi kalau barang yang dicari cukup segmented alias jarang yang mencari.
“Gue pernah kena pas beli aksesori, pilih yang murah tapi reputasi tokonya baik tapi ternyata zonk juga, mungkin jualannya udah banyak jadi yang jelek-jeleknya ke tutup,” tambah Yudie.
“Makanya 3 hal tadi penting buat dipertimbangkan, karena kalau ada yang kurang dari 3 itu udah makin besar kemungkinan kecewanya,” tawanya.
Baca Juga: Beli Spare Part Secara Online Dapatnya Barang Sampah, YLKI : Market Place Wajib Tanggung Jawab
Jika melakukan pembelian dari media sosial, Andi menyarankan untuk sebisa mungkin melakukan transaksi dengan Cash on Delivery (COD) atau ketemu langsung dengan seller.
“Kalau enggak bisa, lihat seberapa banyak followers, testimoni, dan jumlah barang yang terjual” ujarnya kepada GridOto.com (8/7/2020).
“Juga, tinggalin aja langsung kalau kolom komentarnya dinonaktifkan, itu bendera merah paling besar,” pungkasnya.