GridOto.com – Aktivitas off-roading tentu tidak mengasyikan tanpa adanya medan yang berat dan menantang.
Namun, off-roading juga bisa membuat kita frustrasi ketika mobil tidak mampu melewati tanjakan yang sulit atau lumpur yang begitu licin dan dalam.
Nah, di situlah peran sebuah perangkat winch ketika off-roading sangat dibutuhkan, yaitu untuk membantu menarik mobil keluar dari kesulitan tersebut.
Di pasaran sendiri, winch tersedia dalam berbagai merek, harga, dan spesifikasi.
Winch secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu PTO (Power Take Off) dan elektrik.
(Baca Juga: Pasang Winch Jeep Ke Suzuki Jimny Lawas, Ini Rahasianya Ubahannya)
Winch PTO adalah winch yang dibuat langsung oleh produsen kendaraan, atau yang lebih dikenal dengan istilah original equipment manufacturer (OEM).
Winch ini mempunyai kekuatan tarik yang besar dan digerakkan langsung oleh tenaga mesin melalui sistem mekanis di gardan.
Winch jenis ini tidak termasuk perangkat tambahan yang dapat dibeli sehingga harus membeli sepaket dengan kendaraan atau memodifikasinya sendiri.
Kelemahannya winch ini tidak dapat dioperasikan ketika mesin mobil mati.
(Baca Juga: Tips Bermain Off Road Ringan dengan Mobil Standar)
Di sisi lain, winch elektrik dioperasikan menggunakan motor listrik yang ditenagai oleh aki mobil.
Winch jenis ini paling banyak diminati karena mudah untuk pemasangannya.
Kekurangannya adalah perangkat ini memerlukan daya listrik yang cukup besar.
Selain itu, winch juga memiliki kemampuan atau kekuatan tarik beban yang berbeda-beda.
(Baca Juga: Punya Winch dengan Kabel Besi Baja? Perhatikan Hal Ini)
Daya tarik winch cukup bervariasi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Contohnya, winch Warn M8 memiliki kekuatan tarik beban sekitar 3,5 ton, sedangkan M1200 sekitar 5,8 ton.
Sebuah winch terpasang pada kendaraan dengan braket khusus, yang menjembatani antara winch dengan kendaraan agar dapat beroperasi dengan baik dan aman.
Braket tersebut haruslah bertumpu pada bagian yang paling kokoh di mobil, yaitu sasis.