Awas! Jangan Gunakan Bohlam LED Jenis Ini Saat Masuk Musim Hujan

Isal - Kamis, 9 Juli 2020 | 12:40 WIB

Bohlam LED motor dengan kaki HS1 (Isal - )

GridOto.com - Jangan asal saat mengganti bohlam motor kalian, terutama saat memutuskan untuk menggantinya dengan LED.

Soalnya ada bohlam LED yang kurang cocok saat musim hujan.

Bohlam LED jenis apakah yang tidak cocok digunakan pada musim hujan?

"Sebenarnya untuk lampu LED dengan Correlated Color Temperature atau CCT berkisar dari 5.000 sampai 6.000 Kelvin itu tantangannya adalah saat hujan," buka Febry Aditya Perdhana selaku Product Manager Untuk Osram Automotive area ASEAN kepada GridOto.com pada Kamis (02/07/2020).

Baca Juga: Benarkah Kiprok Yang Panas Menadakan Ada Kerusakan? Ini Jawabannya

Bohlam LED yang punya rentang CCT dari 5.000 sampai 6.000 Kelvin punya sinar warna putih.

"Kalau untuk hujan rintik-rintik sampai hujan ringan, bohlam LED yang berkisar 5.000 sampai 6.000 Kelvin masih bisa menembusnya," jelas pria yang akrab disapa Adit ini.

tune.pk
LED sulit tembus hujan deras

"Tapi ketika hujan deras, sinar cahaya-nya jadi agak sulit dilihat," tambahnya.

Untuk mengakali hal itu, beberapa pabrikan memberikan karakter warna yang berbeda pada bohlam yang Kelvin-nya berada dari 5.000 Kelvin sampai 4.000 Kelvin.

Baca Juga: Gampang Dipasang, Ini Harga dan Pilihan Paket DC Fullwave Kit Motor

"Kalau bohlam LED 5.000 sampai 6.000 Kelvin buatan Osram sendiri, karakter warnanya enggak putih, ada perpaduan kuning sedikit," jelas Adit.

"Fungsinya saat terjadi cuaca buruk (misalnya hujan deras) masih ada berkas cahaya yang kelihatan," tuturnya.

Bisa diambil kesimpulan kalau bohlam LED terlalu putih memang terang.

Tapi saat terjadi cuaca buruk misalnya hujan deras atau kabut, lampu jadi samar dan akhirnya sulit untuk melihat jalan.

Makanya, jika daerah kalian sering turun hujan deras atau kabut, sebaiknya pilih LED yang punya spesifikasi di bawah 5.000 Kelvin.

Baca Juga: Pasang Relay Buat Klakson Aftermarket di Motor, Segini Biayanya