Belum Bisa Prediksi Tren Penjualan, Toyota Pilih Berfokus Pada Konsumen First-Buyer yang ‘Punya Potensi’

Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 7 Juli 2020 | 19:03 WIB

Pengunjung melihat New Toyota Agya saat launching di dealer Toyota Nasmoco Ringroad, Karanganyar, Jawa Tengah (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Meskipun mencatatkan peningkatan penjualan pada Juni 2020, PT Toyota Astra Motor mengaku belum bisa memprediksi tren penjualan mereka untuk beberapa bulan ke depan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anton Jimmi Suwandy, selaku Direktur Marketing TAM saat dihubungi GridOto.com, Selasa (7/7/2020) siang tadi.

“Belum bisa karena kami masih memonitor situasi, tapi harapannya pasti agar (penjualan) terus membaik,” ujar pria yang akrab disapa Anton itu.

Ia mengatakan, tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah situasi pandemi Covid-19 yang masih belum jelas titik terangnya.

Baca Juga: Karena PSBB Transisi, Penjualan Toyota Mulai Meningkat di Juni 2020 

“Termasuk pengaruhnya kepada ekonomi Indonesia secara keseluruhan seperti penurunan GDP,” tukas Anton.

Ia pun mengungkapkan strategi Toyota untuk menggaet konsumen untuk periode mendatang.

Seperti lebih menggiatkan marketing secara digital, serta mengadakan paket kredit dengan bunga rendah untuk menarik konsumen pembeli mobil pertama atau first-buyer.

“Kami berharap first-buyer perlahan akan kembali melakukan pembelian, jadi ada program khusus untuk mereka seperti promo bunga rendah misalnya untuk Toyota Avanza atau Calya,” jelasnya.

 Baca Juga: Bukan Avanza, Model Ini Jadi Produk Toyota Terlaris Pada Juni 2020

Lebih lanjut, Anton mengungkapkan bahwa pihaknya memang sengaja berfokus pada segmen pasar first-buyer.

“Sengaja, karena ada tanda bahwa market first-buyer sudah mulai ada potensi untuk kembali (melakukan pembelian),” katanya.

Makanya tidak heran jika Toyota berniat untuk ‘jemput bola,’ terutama mengingat segmen first-buyer merupakan lebih dari setengah konsumen mereka sebelum pandemi Covid-19.

“Saat periode Januari - Februari, komposisi konsumen first-buyer ada di angka 55 persen (dari total konsumen), sedangkan pada periode April hingga Mei turun ke 43 persen,” pungkasnya.