Street Manners: Modifikasi Mobil Pakai Partisi Kabin Bisa Aman Asal Perhatikan Ini

Aditya Pradifta - Jumat, 3 Juli 2020 | 14:17 WIB

Partisi anti covid tipe VIP dikemas elegan (Aditya Pradifta - )

GridOto.com - Pemasangan partisi kabin saat ini tengah menjadi kebutuhan dalam upaya menangkal penyebaran virus corona di mobil.

Enggak heran para modifikator spesialis interior berlomba bikin partisi kabin buatannya untuk beragam tipe mobil.

Termasuk salah satunya Delima Jaya Group yang bikin partisi kabin baik untuk Low MPV, SUV hingga MPV premium sekelas Toyota Alphard.

Delima Jaya
Dinding partisi buatan VIP buatan Delima Jaya Group
Meski diklaim bisa menangkal penyebaran virus corona, tetap ada yang perlu diperhatikan dari segi safety terutama saat mobil melaju di jalan

"Dari sisi safety sama seperti kendaraan pada umumnya yaitu penumpang baris kedua disarankan tetap menggunakan safety belt," buka Winston Wiyanta, Managing Director Karoseri Delima Jaya Group saat dihubungi GridOto.

istimewa
Partisi kabin tipe Bisnis di Toyota Fortuner
Tak hanya itu, karena ada penambahan partition wall sudah tentu ruang kabin baris kedua menjadi lebih sempit.

"Dan dengan adanya partition wall tentu leg room penumpang baris kedua menjadi lebih sempit, disarankan agar memundurkan posisi jok lebih ke belakang (sliding), agar ruang gerak untuk kaki menjadi lebih luas dan tidak lelah," sambung Winston.

Urusan safety di jalan tentu bukan soal penumpang saja. Tapu jadi urusan pengemudi, terkait aman dijalan saat membawa mobil dengan yang sudah ada partisi kabinnya.

"Dengan adanya dinding partisi, tentu blind spot jadi lebih besar. Dan semakin besar blind spot maka makin besar resiko kecelakaannya," kata Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) 

ryan/gridoto.com
Ilustrasi pengemudi mobil
"Mobil-mobil premium itu kan biasanya berdimensi cukup besar, cukup panjang ya. Tetapi mereka biasanya kan punya kamera belakang. Jadi walaupun tertutup tetap masih bisa melihat ke belakang," imbuhnya lagi

Menurut Jusri juga, blind spot semakin bertambah karena hilangnya pandangan dari spion tengah (jika tidak ada rear camera).

Maka dari itu disarankan owner mobil mempertimbangkan aspek keselamatan.

"Jadi sebaiknya partisi (kabin) itu tidak mengaburkan pandangan, jadi bisa pakai bidang transparan," tukas Jusri.

"Tapi jika tidak ada rear camera atau tidak ada sudut pandang dari spion tengah karena partisi tidak transparan, pengemudi harus meningkatkan kualitas berkendara dengan melakukan siklus pengecekan kaca spion samping 5 sampai 8 detik sekali untuk mengantisipasi kondisi kendaraan lain," jelasnya lagi lebih rinci.

Senada dengan Jusri, Winston pun menyarankan beberapa hal.

"Untuk pengemudi disarankan harus extra perhatian melihat rear view mirror untuk menjaga jarak aman dengan mobil di belakang, karena mungkin akan sedikit tidak terbiasa saat pertama kali partisi dipasang, walaupun tetap terlihat tembus pandang kaca partisi," terang Winston.

"Dan disarankan mulai membiasakan mengemudi dengan jok sopir yang posisinya menjadi lebih tegak karena terpasang partisi pada pillar B kendaraan," pungkasnya.