Jarang Facelift, Suzuki Ungkap Alasan di Balik Desain Mengotak Karimun Wagon R

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 29 Juni 2020 | 17:15 WIB

Suzuki Karimun Wagon R yang beredar di Indonesia (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Suzuki Karimun Wagon R pertama kali diluncurkan pada akhir 2013 lalu dan mendapatkan varian baru dengan transmisi otomatis AGS (Auto Gear Shift) di 2015.

Namun sayangnya, hingga saat ini PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) belum juga memberikan penyegaran atau facelift untuk model yang bermain di segmen Low Cost Green Car (LCGC) tersebut.

Padahal Suzuki Maruti sudah meluncurkan versi terbarunya di India dan namanya pun berubah menjadi Big New Wagon R, seiring dengan dimensinya yang semakin membesar.

Saat dikonfirmasi, lambannya penyegaran untuk Karimun Wagon R di Indonesia bukan karena ketidakmampuan Suzuki, melainkan banyaknya pertimbangan dan strategi lainnya.

Baca Juga: Suzuki Kasih Sinyal Bakal Luncurkan Mobil Murah Terbarunya di Indonesia, Karimun Wagon R Facelift? 

"Kalau kemungkinan pasti ada (untuk Karimun Wagon R Facelift), cuma realisasinya bisa cepat atau bagaimana sekali lagi kami tidak bisa memberikan statement," ujar Harold Donnel, Head of 4W Brand Development & Marketing Research SIS saat dihubungi GridOto.com belum lama ini.

"Artinya kami harus pelajari dulu desainnya cocok untuk masyarakat Indonesia atau tidak, terus fitur dan strateginya mau seperti apa," tuturnya.

Terlepas dari itu, Harold mengungkapkan alasan kenapa Suzuki masih mempertahankan desain boxy atau mengotak yang telah menjadi ciri khasnya sejak generasi pertama.

Dalam hal ini Suzuki lebih mengutamakan aspek fungsionalitas, sehingga Karimun Wagon R memiliki karakter yang berbeda jika dibandingkan dengan para kompetitor di kelasnya.

Baca Juga: Sejarah Suzuki Karimun Kotak di Indonesia, Perintis Paling Legendaris

Mengingat salah satu keuntungan dari desain mengotak adalah kabin menjadi lebih lapang dan headroom yang lega meskipun memiliki dimensi yang mungil.

Hal itu pula yang membuat Karimun Wagon R tidak hanya diperuntukkan untuk kendaraan penumpang, melainkan juga bisa digunakan untuk mengangkut banyak barang atau menjadi kendaraan niaga ringan.

"Basic design (Karimun Wagon R) kan beda. Jika dibandingkan teman-teman yang lain kan lebih membulat, kalau kami lebih boxy," kata Harold lagi.

"Di sudut pandang yang lain desain ini sangat cocok apabila diimplementasikan ke blind van, makanya kami buat Karimun Wagon R yang blind Van. Artinya boxy lebih mengakomodir kegiatan usaha, secara dimensi kotak-kotak kan lebih optimum," pungkasnya.