GridOto.com - Sebuah truk trailer mengalami kecelakaan di jalan Tol Solo, tepatnya di kawasan Beji Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Sabtu (27/6/2020).
Kecelakaan ini mengakibatkan pengemudi meninggal dunia, sementara satu orang mengalami luka berat.
Dikutip dari TribunJateng.com, Kanit Laka Satlantas Polres Semarang, Ipda Wardoyo menjelaskan, awalnya truk trailer bernomor polisi H 1811 EW itu melaju dari arah Solo menuju Semarang.
Sesampainya di lokasi kejadian, Ipda Wardoyo menuturkan truk diduga mengalami rem blong.
Baca Juga: Truk Tronton Terjang SPBU Hingga Berantakan, Suzuki APV dan Tujuh Motor Jadi Korban
"Kemudian oleh sopir truk trailer itu diarahkan masuk ke jalur penyelamat yang ada di sekitar situ," jelasnya.
Saat masuk ke jalur penyelamat, truk tersebut justru oleng ke kanan dan langsung menabrak pembatas jalan jalur penyelamat.
Sopir diinformasikan meninggal dunia, sementara kernet mengalami luka berat dan dibawa ke RSUD Ungaran.
Menurut Ipda Wardoyo, evakuasi badan truk trailer itu dilakukan hampir 6 jam.
Ia pun meminta masyarakat untuk fokus saat mengendarai kendaraan di jalan raya.
Baca Juga: Kerusakan Master Rem Mobil Ternyata Bisa Dilihat dari Kondisi Ini
Berkaca dari kejadian ini, mengapa rem blong sering terjadi pada kendaraan besar seperti truk maupun bus?
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perawatan dan beban muatan yang melebihi batas maksimal sehingga membuat kinerja pengereman menjadi tidak maksimal.
“Kalau menurut saya lebih pada segi perawatan dan juga beban yang melebihi batas standar. Kalau beban yang dibawa melebihi batas, pastinya rem juga akan bekerja lebih berat,” ujar Didi Ahadi, Dealer Technical Support Department Head PT Toyota Astra Motor kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Semakin berat beban yang dibawa, lanjut Didi, maka akan mempengaruhi sistem pengereman.
Baca Juga: Pengendara Motor Jadi Korban Jalan Berlubang di Tangerang, Bagaimana Cara Aman Lewatinya? Begini Jawaban Pakar Safety
Selama ini sering didapati truk yang mengalami kecelakaan akibat rem blong membawa beban yang cukup berat, bahkan ada yang melebihi batas maksimal beban yang diperbolehkan.
Oleh karena itu, Didi menyarankan agar pengemudi selalu melakukan pengecekan sistem pengereman secara rutin.
Salah satunya untuk mengantisipasi terjadinya rem blong atau pengereman tidak berfungsi maksimal.
"Pada intinya kendaraan yang dibawa itu harus laik jalan. Kalau ban sudah habis tapaknya juga harus diganti, karena ini juga mempengaruhi pengereman,” ucapnya.
Baca Juga: Mobil Diesel Mengonsumsi BBM Berkualitas Rendah, Ini yang Akan Terjadi
Pengecekan juga harus dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari kondisi kampas rem, kondisi selang bocor atau tidak, pipa-pipa, kompresor angin dan juga bagian pendukung lainnya.
"Pengecekan ini harus dilakukan secara berkala dan rutin. Kalau perlu setiap hari dilakukan pengecekan, terutama yang bisa dilakukan pengecekan sendiri oleh pengemudi,” ujarnya
Tidak hanya sistem pengereman, sebelum melakukan perjalanan bagian pendukung lainnya juga harus dilakukan pemeriksaan seperti lampu-lampu, oli, air, ban dan juga bagian yang lainnya.
Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan saat kendaraan digunakan.