GridOto.com - Pabrikan mobil dan motor sudah menentukan bahan bakar yang direkomendasikan untuk setiap kendaraan buatan mereka.
Umumnya untuk mesin bensin pabrikan merekomendasikan bahan bakar berdasarkan nilai Oktan atau RON (Research Octane Number) seperti RON 90, 91, 92, dan 95.
Sementara itu kalau pakai mesin diesel maka bahan bakar yang direkomendasikan berdasar bilangan Setana alias CN (Cetane Number) seperti CN 51, 52, dan 53.
Rekomendasi bahan bakar untuk mobil atau motor ini selalu tercantum di buku panduan pemilik alias owner's manual.
Kenapa sih pabrikan bikin rekomendasi bahan bakar dan apa manfaatnya?
Baca Juga: Bingung Memilih BBM yang Tepat? Jawabannya Ada di Ngovi GridOto.com
Dalam menentukan bahan bakar yang akan dipakai sebuah mobil atau motor pabrikan telah melakukan riset yang dalam.
"Ketika mendesain sebuah mobil, pabrikan sudah menimbang berbagai faktor, salah satunya adalah rasio kompresi," buka Nurkholis, National Technical Leader PT Toyota-Astra Motor (TAM) dalam acara Ngovi (Ngobrol Virtual) bertema "Pakai BBM Rekomendasi Pabrikan, Untung atau Buntung?" yang digelar GridOto.com (27/6).
Selain aspek teknis tersebut, pabrikan juga wajib memperhatikan regulasi dan BBM yang tersedia untuk mobil atau motor baru tersebut.
"Bagian development memikirkan mesin yang cocok seperti apa dan juga menentukan bahan bakar yang banyak terdapat dan mudah dicari atau tersedia di suatu negara," timpal Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor dalam presentasinya di acara Ngovi ini.
Agar mesin bisa bekerja dalam kondisi terbaik, dibutuhkan bahan bakar dengan nilai Oktan/Research Octane Number (RON) untuk mesin bensin atau bilangan Setana/Cetane Number buat mesin diesel yang sesuai dengan spesifikasi mesin.
Baca Juga: Mobil Isi BBM Oktan Lebih Rendah Dari Anjuran, Perhatikan Komponen Ini
"Kalau pakai bahan bakar mesti dengan RON atau Cetane Number yang sesuai rekomendasi pabrikan, ini akan membuat pembakaran akan lebih sempurna dan membuat tenaga mesin menjadi optimal," sambung Prof. Yus Triwidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga jadi panelis di acara Ngovi dari GridOto.com ini.
Sebaliknya, bila menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan malah akan memberikan beberapa dampak negatif pada mesin.
"Banyak sekali dampak negatifnya, contohnya akan banyak kerak di ruang bakar atau panas berlebih yang bisa merusak komponen internal mesin," lanjut Yus sambil tersenyum.
Kerugiannya tidak cuma diderita mesin, tapi juga berdampak negatif pada kesehatan dan lingkungan akibat polusi udara yang disebabkan emisi gas buang tinggi karena pembakaran mesin tidak sempurna.
"Ikuti rekomendasi pembuat kendaraan dalam memilih bahan bakar yang digunakan karena mereka paling tahu spesifikasi terbaik," tutup Yus.