GridOto.com - Berbagai negara di dunia saat ini berlomba untuk dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar Research Octane Number (RON) rendah.
Tujuan utamanya tentu saja supaya keberlangsungan hidup lingkungan tetap terjaga demi masa depan.
Di Indonesia sendiri, wacana soal penghapusan BBM RON rendah kian gencar.
Misalnya wacana soal penghapusan Premium (RON 88), yang dinilai saat ini sudah tidak cocok lagi untuk digunakan.
Baca Juga: Bingung Memilih BBM yang Tepat? Jawabannya Ada di Ngovi GridOto.com
Mengingat mobil dan motor saat ini yang sudah menggunakan teknologi terbaru, dan harus menggunakan BBM RON tinggi.
Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan banyak efek negatif dari pemakaian BBM RON rendah.
"Saat ini kita seharusnya sudah lebih berfokus kepada masalah emisi gas buang yang menggunakan oktan rendah," ujar Jusri saat dihubungi GridOto.com, Jumat (26/6/2020)
BBM dengan oktan tinggi tentu saja dapat memperpanjang umur komponen kendaraan.
Baca Juga: Begini Tanggapan Toyota Soal Wacana Penghapusan BBM Premium, Pertalite dan Solar
Kinerja kendaraan juga akan menjadi lebih baik, serta jarak tempuh pun dapat lebih jauh karena pembakaran mesin lebih sempurna.
"Saat kendaraan yang kita gunakan nyaman untuk dikemudikan, itu juga dapat meningkatkan tingkat keamanan saat berkendara," tuturnya.
Jusri pun mengatakan, jika dengan edukasi bagus, maka secara perlahan masyarakat akan menyadari dampak positif saat menggunakan BBM RON tinggi.
Nah, kalau pakai BBM RON tinggi kinerja mesin akan jadi lebih baik, dan perjalanan berkendara juga akan lebih nyaman.