Nissan Prediksi Penjualannya Akan Tumbuh 30 Persen di Juni 2020

Wisnu Andebar - Sabtu, 20 Juni 2020 | 10:53 WIB

All New Nissan Livina merupakan MPV yang dibangun di atas basis yang sama dengan Mitsubishi Xpander (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengklaim penjualannya di Juni 2020 akan lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang cukup anjlok akibat pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Isao Sekiguchi, selaku Presiden Direktur NMI.

"Sulit untuk memprediksi angka persisnya, tapi mungkin 30 persen lebih baik dari bulan Mei (2020)," kata Sekiguchi kepada GridOto.com belum lama ini.

Menurutnya, penjualan bulan kemarin akan menjadi yang terendah, mulai Juni 2020 dan seterusnya akan kembali membaik.

Baca Juga: Berita Foto: Lebih Dekat Dengan All New Nissan Rogue 2021

"Jadi bulan Mei memang diharapkan itu yang terendah, Juni momennya sudah mulai membaik, beberapa outlet sudah banyak yang mulai beroperasi," jelasnya.

"Di Juni kami berharap market mulai tumbuh," sambung Sekiguchi.

Retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) Nissan sepanjang Mei 2020 sendiri membukukan 109 unit, turun 92,4 persen terhadap perolehan tahun lalu di periode yang sama sebanyak 1.437 unit.

Sementara jika dibandingkan dengan penjualan April 2020, Nissan mampu menorehakan 165 unit, yang berarti ada penurunan sebanyak 33,9 persen.

Baca Juga: Alasan Nissan Meluncurkan Livina Sporty Package Hanya 100 Unit

Lesunya permintaan akibat Wabah virus Corona juga membuat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) merevisi targetnya untuk tahun ini.

Penjualan mobil tahun 2020 yang awalnya ditetapkan sebesar 1,05 juta unit, turun 40 persen jadi hanya sekitar 600 ribu unit saja.

Sekiguchi menilai, kondisi saat ini memang seperti yang disebutkan oleh GAIKINDO.

Namun ia menyampaikan, bahwa sebenarnya tidak ada yang bisa memprediksi dengan sangat tepat bagaimana kondisi ke depannya.

Baca Juga: Nissan March Lama Tampil Manis Dimodif K-Break Plus Pelek 17 Inci

"Kami tidak pesimis, kami cukup optimis bahwa nanti dengan Covid-19 mulai hilang, pasar akan kembali pulih," terangnya lagi.

lebih lanjut ia menambahkan, yang terpenting saat ini adalah menyiapkan segala sesuatunya ketika pasar mulai membaik.

"Mulai beradaptasi menyiapkan diri pada saat new normal hingga pelayanan konsumen dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," sebutnya.

"Jadi kami harus melakukan adaptasi di sini, pada saat pasar mulai membaik, kami sudah siap untuk menghadapinya," pungkasnya.